Reporter: Amanda Christabel | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menetapkan stimulus berupa diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 100% hingga akhir Agustus 2021. Beleid ini ditujukan untuk mendorong daya beli masyarakat di sektor industri kendaraan bermotor, guna mendorong dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk Lani Darmawan menyatakan, keringanan biaya pajak memberikan dampak cukup positif untuk sektor industri otomotif dan pembiayaan di kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit pemilikan mobil (KPM) di CIMB Niaga.
“Sampai dengan Juli 2021, KKB di CIMB Niaga tumbuh 13% secara year on year (yoy) di CIMB Niaga Auto Finance (CNAF). Kami berharap sampai akhir tahun ini bisa tetap tumbuh dobel digit. Namun, tentu saja asalkan jangan sampai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketat berlanjut, yang pasti akan berdampak,” urai Lani kepada Kontan.co.id, Senin (23/8).
Baca Juga: Dongkrak pembiayaan, multifinance beri iming-iming bunga murah
Dalam menyikapi perihal PPKM ini, Lani menjelaskan bahwa selain CIMB Niaga aktif di dealer dan showroom, juga aktif di acara daring dan refinancing sehingga masih bisa membantu pertumbuhan meskipun PPKM tetap memberikan dampak.
Selain itu, Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Aestika Oryza Gunarto menyatakan, pihaknya memandang untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat diperlukan dalam menggerakkan serta memulihkan perekonomian nasional.
“Terkait dengan KKB, saat ini BRI menyalurkan KKB dengan cara channeling kepada multifinance. Di mana khusus layanan KKB BRI dilakukan melalui kerja sama dengan Multi Finance dengan skema Joint Finance,” papar Aestika kepada Kontan.co.idd.