Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia diperkirakan segera memangkas bunga acuan lantaran neraca perdagangan yang surplus dua bulan belakang. Apakah ini waktu yang tepat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat?
Belum tentu. Sebab, bank sentral dalam laporan Survei Perbankan kuartal III-2019 justru memprediksi tingkat suku bunga kredit segmen ini meningkat paling tinggi sebesar 29 basis poin (bps) dari 12,96% di kuartal II-2019 menjadi 13,25% di kuartal III-2019. Masyarakat justru mesti lebih berhati-hati mengajukan kredit konsumsi sepanjang kuartal III-2019.
Peningkatan bunga kredit konsumsi ini lebih tinggi dibandingkan kredit investasi yang meningkat 8 bps dari 11,60% di kuartal II-2019 menjadi 11,,68% di kuartal III-2019, atau kredit modal kerja yang justru diprediksi menurun 2 bps dari 11,51% kuartal II-2019 menjadi 11,49% di kuartal III-2019.
Dalam perinciannya, suku bunga semua jenis kredit konsumsi pun diprediksi meningkat, dimana kredit multiguna naik paling tinggi sebesar 37 bps dari 12,37% di kuartal II-2019 menjadi 12,74% di kuartal III-2019. Kemudian kartu kredit naik 24 bps dari 23,38% pada kuartal II-2019 menjadi 23,62% pada kuartal III-2019, kredit pemilikan rumah (KPR) meningkat 7 bps dari 11,36% pada kuartal II-2019 menjadi 11,43% pada kuartal III-2019, dan kredit kendaraan bermotor (KKB) 4 bps dari 12,38% kuartal II-2019 menjadi 12,42% pada kuartal III-2019.
Meski demikian, Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan permintaan kredit baru kredit konsumsi tetap meningkat. Hal ini terindikasikan dengan kenaikan suku bunga tertimbang (SBT) dari 30,4% menjadi 54,3%.
Peningkatan kredit konsumsi terutama ditopang oleh meningkatkan pertumbuhan kartu kredit. Sementara penyaluran KPR akan jadi prioritas utama responden.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News