kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Bunga deposito turun, likuiditas bank masih ketat


Selasa, 26 November 2019 / 06:32 WIB
Bunga deposito turun, likuiditas bank masih ketat
ILUSTRASI. Rerata tertimbang suku bunga deposito sudah menurun 12 basis poin menjadi 6,45% per Oktober 2019.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bunga deposito perbankan terus melandai. Tren penyusutan bunga deposito ini menandakan ruang peningkatan biaya dana alias cost of fund perbankan mulai terbatas.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), sampai dengan Oktober 2019 lalu rerata tertimbang suku bunga deposito sudah menurun 12 basis poin (bps) dibandingkan dengan level September 2019 menjadi 6,45%.

Direktur Kepatuhan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Mahelan Prabantarikso menyebut, kendati BI sudah menurunkan bunga acuan sebanyak empat kali dengan total penurunan 100 bps menjadi 5% di tahun ini, suku bunga di pasar masih belum turun signifikan.

"Persaingan antar-perbankan dalam menghimpun dana pihak ketiga (DPK) juga semakin ketat," ujar Mahelan kepada Kontan.co.id, Senin (25/11).

Baca Juga: GWM dipangkas, ini proyeksi bankir terkait suku bunga kredit

Mahelan memperkirakan, cost of fund BBTN masih akan bertengger pada level 5,6% hingga pengujung tahun. Walau masih terbilang tinggi, Mahelan mengisyaratkan bahwa penurunan cost of fund bisa lebih besar di tahun 2020.

"Cost of fund DPK BTN diperkirakan akan berada pada kisaran 5,1% hingga 5,3%," terang kata dia.

Catatan saja, pada kuartal-III 2019 cost of fund deposito BTN terbilang sangat tinggi yakni mencapai 7,75%. Sementara cost of fund DPK tercatat mencapai 6,05% akhir September 2019 lalu.

Gejala serupa juga terjadi di beberapa bank milik pemerintah daerah. 

PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) justru menyebut penurunan bunga deposito sudah berimbas banyak pada cost of fund.

Meski tak menyebut rata-rata penurunan bunga deposito, Sekretaris Perusahaan Bank BJB Muhammad Asadi Budiman menerangkan bahwa cost of fund maksimal akan berada di kisaran 5,1%-5,2% di tahun ini. Jauh lebih rendah dari realisasi di kuartal III 2019 sebesar 5,4%.

"Tahun depan kami lebih optimistis cost of fund bisa terjaga 5%," katanya.

Baca Juga: Bunga deposito tertinggi 7%, catat bunga deposito bank di awal pekan ini

Setali tiga uang, Direktur Utama PT Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi mengatakan sejalan dengan BI, pihaknya telah menurunkan bunga deposito sebanyak 60 hingga 70 bps sejak awal tahun.

Penurunan tersebut menurutnya masih bakal berlanjut hingga pengujung tahun ini.

Hanya saja, "Dalam praktiknya pasar yang menentukan penurunan suku bunga," kata Haryono.

Haryono juga menilai di tahun depan, tren penurunan bunga deposito akan lebih terasa, dengan catatan likuiditas perbankan di 2020 lebih longgar.

Sementara itu, cost of fund Bank Mayapada menurutnya masih terpantau stabil di kisaran 6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×