kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

GWM dipangkas, ini proyeksi bankir terkait suku bunga kredit


Senin, 25 November 2019 / 21:45 WIB
GWM dipangkas, ini proyeksi bankir terkait suku bunga kredit
ILUSTRASI. BI Turunkan GWM ?? Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berbicara saat jumpa pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Kamis (20/6). Untuk menambah ketersediaan likuiditas perbankan dalam pembiayaan ekonomi, BI memutuskan untuk menurunkan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Suku bunga kredit di tanah air masih tinggi. Padahal sepanjang tahun ini, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan empat kali sebesar 1% ke level 5%.

Di samping itu, BI juga telah melakukan pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM). Setelah memangkas 50 basis poin pada Juni 2019 lalu, BI kembali memangkas GWM 0,5% yang akan mulai berlaku efektif pada 2 Januari 2020. Ini akan menambah likuiditas perbankan yang bisa menambah ruang untuk penurunan suku bunga.

Baca Juga: BI longgarkan GWM, ada dampaknya ke perbankan?

Pelaku industri perbankan mengaku sudah mulai melakukan penyesuaian bunga kredit. Namun, penyesuaian tersebut tidak bisa serta merta sebesar penurunan bunga acuan karena perbankan jugaa harus melakukan penyesuaian dengan biaya dana.

Wakil Ketua Perbanas Tigor Siahaan mengatakan, penyesuaian suku bunga acuan terhadap bunga kredit bank tidak bisa serta merta dilakukan. Menurutnya, transmisi BI rate ke pasar membutuhkan jangka waktu sekitar enam sampai sembilan bulan.

Penyesuaian suku bunga itu harus memperhatikan kondisi pasar, salah satunya terkait dengan biaya dana. "Ini terkait dengan bunga deposito, kalau belum turun, sulit turunkan bunga kredit," ujar Tigor di Jakarta, Senin (25/11).

Baca Juga: Bankir berharap pelonggaran GWM bisa bantu mendorong kredit dan redam persaingan DPK

Jangka waktu deposito juga beragam. Ada mulai dari tiga bulan hingga satu taun, sehingga bank harus menanggung biaya dana sampai jatuh tempo. Itu sebabnya, lanjut Presiden Direktur CIMB Niaga itu, bank tidak bisa langsung menurunkan suku bunga kredit.

Sementara CIMB Niaga klaim Tigor sudah melakukan penyesuaian bunga kredit secara bertahap. Penyesuaian juga dilakukan tergantung jenis kreditnya.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×