Sumber: Antara | Editor: Adi Wikanto
SEMARANG. Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah / BPD Jateng berupaya mempermudah debitur mengakses kredit produktif melalui suku bunga rendah yaitu di kisaran 11,5%. Bahkan manajemen bank dengan sebutan Bank Jateng ini menjanjikan bunga kredit produktif bisa turun lagi pada periode mendatang hingga di bawah 10%.
"Rata-rata suku bunga kredit produktif secara nasional bahkan masih 13%-14%. Sekarang rata-rata suku bunga kredit Bank Jateng di kisaran 11,5%. Untuk beberapa sektor industri produktif turun hingga di bawah 11%," kata Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, Jumat (17/2).
Supriyatno mengatakan untuk sektor produktif yang akan disasar di antaranya adalah pariwisata, perikanan, dan pertanian. Khusus untuk perikanan ini, pihaknya ingin mempermudah nelayan memperoleh modal seiring dengan peraturan larangan penggunaan alat tangkap cantrang.
"Artinya nelayan memerlukan kredit untuk membiayai peralatan yang baru. Bahkan, modalnya bisa sampai di atas Rp 1 miliar per nelayan," katanya.
Syarat yang harus dipenuhi untuk bisa mengakses pembiayaan hingga Rp 1 miliar ini adalah dengan adanya agunan. Para nelayan harus memiliki kapal, sertifikat untuk penangkapan ikan, dan izin untuk menangkap ikan.
Tidak hanya membiayai nelayan dengan kapal besar, Bank Jateng juga akan menyasar ke nelayan kecil dengan kebutuhan modal di kisaran Rp 25 juta/nelayan. "Nelayan kecil juga harus dipikirkan, daripada mereka terjerat rentenir yang memberikan bunga 50% per tahun lebih baik mengakses Mitra 25 dengan bunga 7% per tahun," katanya.
Untuk pariwisata dan pertanian, Bank Jateng menyatakan potensi dua sektor ini di Jawa Tengah sangat baik. Untuk pariwisata, saat ini banyak pihak mulai mengembangkan desa wisata yang nyatanya mampu menarik para wisatawan untuk berkunjung. "Kami melihat tiga sektor ini memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian desa setempat sehingga layak untuk diberikan fasilitas pembiayaan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News