kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Caplok Jiwasraya Putra, Taspen juga bidik peluang bisnis dari nasabah BTN


Kamis, 18 Juni 2020 / 17:20 WIB
Caplok Jiwasraya Putra, Taspen juga bidik peluang bisnis dari nasabah BTN
ILUSTRASI. Taspen siapkan protokol COVID-19 menyambut the new normal akibat corona.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Taspen (Persero) berhasil menjadi pemilik saham mayoritas Asuransi Jiwasraya Putra (AJP), setelah mengalahkan tiga pesaingnya dari luar.

Dengan kepemilikan saham mayoritas, Taspen dan Bank BTN bisa kerja sama cross selling untuk produk masing - masing. Melalui anak usahanya, Taspen Life akan pasarkan produk asuransi jiwa dengan memanfaatkan customer base dari BTN.

Baca Juga: Sah! Taspen Memenangkan Divestasi Asuransi Jiwasraya Putra

"Kita jualan life insurance, bancassurance dan lainnya. Bank BTN juga bisa cross selling ke kita. Jadi bisa saling menguntungkan dengan BTN," Direktur Utama Taspen Antonius Steve, Rabu (17/6).

Steve menjelaskan, Taspen Life akan menyediakan asuransi untuk program Bank BTN seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), KPR BTN Subsidi serta bancassurance. "Jiwasraya Putra ini jadi besar sekali karena ke depan, ada program rumah untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan yang paling cocok itu BTN. Itukan ada jutaan rumah," terangnya.

Terlebih, kata dia, saat ini program kredit perumahan terbesar masih milik BTN. Dengan potensi pasar BTN yang besar, Taspen tertarik masuk ke Jiwasraya Putra. "Kami tahu kebutuhan perumahan besar, maka itu mau kerja sama dengan perumahan milik BTN," ungkapnya.

Untuk menunjang program perumahan, Taspen juga akan gandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk Perumahan Nasional (Perumnas). Dengan begitu, program ini bisa terintegrasi dan memudahkan kerja sama.

Baca Juga: Sidang Jiwasraya, Pengacara Syahmirwan: 2008 Jiwasraya Sudah Insolven Rp 6,7 Triliun

Menurutnya, kerja sama ini dinilai sangat menguntungkan, sehingga investor asing juga tertarik masuk Jiwasraya Putra. Bahkan, ia memproyeksi kerja sama dengan Bank BTN bisa kerek 10% - 20% dari total investasi perusahaan untuk tiga sampai lima tahun ke depan.

"Dari kerja sama asuransi dengan BTN, maka otomatis tiap tahun sebagian besar masuk ke kita. Itu besar sekali, ratusan miliar bisnisnya. Dan itu, baru dari KPA dan KPR saja," ungkapnya.

Sayangnya, ia enggan menyebutkan berapa nilai investasi Taspen ke Jiwasraya Putra. Yang Jelas, Taspen dan Bank BTN memiliki saham Jiwasraya Putra masing - masing 70% dan 30%. 

Taspen membeli Jiwasraya putra dari dana kelolaan investasi yang digunakan sesuai peruntukannya dan sesuai dengan Strategic Asset Allocation yang mengacu pada PMK no.248/2016 dan PMK no.206/2017.

Baca Juga: Heru Hidayat menepis dakwaan Jaksa yang menyebut merugikan negara di kasus Jiwasraya

Berdasarkan catatan Kontan, Taspen dinyatakan terpilih sebagai pemenang divestasi Asuransi Jiwasraya Putra sebagaimana tertulis pada dokumen bernomor 192/MS/DIR/IBAPS/III/2020 yang diterbitkan PT Mandiri Sekuritas.

Direktur Utama Jiwasraya Hexana kemudian menjelaskan, Taspen melalui anak usahanya Taspen Life, mengakuisisi porsi saham yang dikuasai Jiwasraya di Asuransi Jiwasraya Putra. "Sehingga Jiwasraya memperoleh proceeds dan Taspen Life sebagai pemegang saham pengendali," imbuh Hexana.

Terkait kerja sama itu, Direktur Finance, Planning, & Treasury BTN Nixon LP Napitupulu belum mau berkomentar ketika dihubungi Kontan.co.id. Akhir Februari lalu, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo sempat menyebut dana penjualan Jiwasraya putra untuk membayar kewajiban Jiwasraya ke nasabah.

Namun ketika dihubungi kembali, ia belum mau berkomentar. Yang jelas, divestasi Jiwasraya masih proses dan belum ditandatangani. Rencananya, kesepakatan itu akan diumumkan pekan depan.

Baca Juga: Kejagung titip dana nasabah Wanaartha Rp 2,7 triliun ke KSEI, Forsawa: Terima kasih

Jiwasraya sendiri masih punya uang triliunan rupiah kepada nasabah. Namun hingga saat ini, belum ada kepastian kapan asuransi pelat merah itu membayar kewajibannya ke nasabah JS Saving Plan.

Salah seorang nasabah, Haresh Nandwani menyebut, berbagai wacana penyelamatan Jiwasraya justru membuatnya bingung. Ia hanya minta, Jiwasraya dan Kementerian BUMN segera kembalikan uangnya. "Segera tepati janji mereka dan membayar kami," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×