Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) telah mencatatkan kinerja positif sepanjang 2023. Bank tersebut mampu membalikkan rugi di 2022 menjadi untung setahun setelahnya.
Mengutip laporan keuangan yang dipublikasikan Jumat (1/3), BKSW mencatat laba senilai Rp 69,2 miliar di 2023. Padahal, tahun sebelumnya, bank yang dimiliki Qatar National Bank ini mengalami kerugian senilai Rp 400,73 miliar.
Pertumbuhan laba bersih salah satunya ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih. Sampai akhir tahun, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank QNB tercatat tumbuh 15% secara tahunan (YoY) atau mencapai Rp 525,64 miliar.
Sejalan dengan ini, Bank QNB mencatat pertumbuhan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 3,83% atau naik 0,64% YoY. Presiden Direktur BKSW Haryanto Suganda pun bilang ini hasil dari penyesuaian strategi yang dilakukan untuk memperkuat fundamental bank.
“Ke depan, kami berupaya untuk melanjutkan momentum positif ini dan mencapai pertumbuhan finansial yang solid serta berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3).
Baca Juga: Laba Bank QNB Indonesia (BKSW) Melesat 119% pada Kuartal III-2023
Meski demikian, Haryanto juga masih mewaspadai peningkatan risiko kredit saat memasuki tahun politik global. Termasuk, peningkatan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).
Dia mengklaim pengelolaan kredit bank yang pruden mendorong rasio NPL terjaga baik di level 0,77% pada periode ini. Dengan terjaganya rasio NPL, beban pencadangan kerugian kredit atau CKPN dapat ditekan.
“Bank terus melakukan penyaluran kredit secara hati-hati dan selektif,” ujar Haryanto.
Sejalan dengan peningkatan laba, Bank QNB juga mencatatkan pertumbuhan return on asset (ROA) sebesar 0,48% dan return on equity (ROE) sebesar 1,65%.
Baca Juga: Bank QNB Indonesia Meluncurkan Program First Starter
Di sisi lain, Bank QNB Indonesia juga berhasil menjaga likuiditas tetap sehat. Hal ini salah satunya tercermin dari rasio kecukupan likuiditas atau liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 465,30% dan net stable funding ratio (NSFR) sebesar 190,59% per Desember 2023.
“Kedua rasio ini berada di atas ketentuan minimum regulator saat ini sebesar 100%,’ tambahnya Haryanto.
Didukung oleh QNB Group, ia bilang BKSW akan terus memperkuat struktur permodalannya untuk dapat menjalankan strategi dan mengembangkan bisnisnya di masa depan. Penguatan struktur permodalan Bank turut menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank berada di level yang sehat, yaitu 62,23% per Desember 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News