Reporter: Adrianus Octaviano, Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) masih berhasil menorehkan pertumbuhan positif kinerja keuangan hingga kuartal III-2024 meski industri perbankan saat ini dihadapkan dengan tantangan pengetatan likuiditas.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, BNI mencetak laba bersih sebesar rp 16,3 triliun, tumbuh 3,52% secara tahunan atau year on year (YoY). Pertumbuhan tersebut didorong oleh perbaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga.
Pertumbuhan berlanjut hingga Oktober 2024. Sepanjang 10 bulan pertama tahun ini, BNI mencetak laba bersih secara bank only sebesar Rp 18,07 triliun, tumbuh membaik menjadi 4,28% secara tahunan.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyadari bahwa saat ini kinerja BNI belum optimal dikarenakan proses transformasi yang dilakukan perseroan sedang berlangsung. Transformasi tak hanya berpusat di BNI saja melainkan juga anak-anak usaha yang mereka miliki.
Baca Juga: Bank-Bank Bermodal Mini Beberkan Tantangan Kinerja dan Target Bisnis pada 2025
“BNI ini kan dalam proses transformasi ya. Jadi belum semua engine itu berjalan mulus. Jadi saya taruh targetnya cukup konservatif untuk tahun ini,” ujar Royke kepada Kontan.co.id belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa saat ini yang menjadi fokus adalah memperkuat posisi anak usaha yang dimiliki, tak hanya secara organik tapi juga bisa secara anorganik.
Capaian kinerja BNI yang bisa tumbuh ditengah tantangan mendapat apresiasi dari Senayan. "Saya ingin menyampaikan apresiasi terhadap BNI yang mampu menjaga pertumbuhan kinerja keuangan," kata Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama jajaran direksi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) beberapa waktu lalu.
Ia menilai BNI berhasil menjaga momentum pertumbuhan yang positif di tengah tekanan yang melanda Indonesia. Menurutnya, transformasi yang dilakukan BNI telah berhasil memperluas jangkauan sehingga masyarakat semakin mudah mengakses layanan perbankan yang diberikan perusahaan.
Baca Juga: Bank Besar Ramai-Ramai Perkuat Bisnis Anak Usaha, Simak Strateginya!
Berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, pada tahun 2024 ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) BNI terutama berasal dari pertumbuhan tabungan ritel, sejalan dengan program transformasi struktur pendanaan. Hal ini berdampak pada perbaikan Cost of Fund (CoF) BNI yang tercermin pada rasio Net Interest Margin (NIM) kuartal III-2024.
Pertumbuhan ini didukung oleh program terstruktur perusahaan, termasuk digitalisasi aplikasi mobile terbaru, wondr by BNI serta transformasi jaringan cabang yang berfokus pada sales culture.
BNI terus menunjukkan konsistensinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengoptimalkan peluang ekspansi yang tersedia.
BNI melihat peluang pertumbuhan bisnis yang signifikan dan berkelanjutan sejalan dengan visi pemerintah terkait peningkatan PDB, pengentasan kemiskinan serta berbagai program sektoral meliputi infrastruktur, ketahanan energi dan pangan, pemberdayaan UKM, hilirisasi industri termasuk pertanian dan perikanan, serta program perumahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News