Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan nilai pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik mencapai Rp 487,8 miliar per Mei 2025. Nilai itu tumbuh 133%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 209,4 miliar.
Direktur CNAF Ristiawan Suherman menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap kendaraan listrik.
“Selain itu, disebabkan juga fokus bisnis CNAF saat ini adalah mengoptimalkan penyaluran pembiayaan hijau, khususnya kendaraan ramah lingkungan (listrik),” ujar Ristiawan kepada Kontan, Senin (7/7).
Ia juga mengungkapkan bahwa CNAF melihat market kendaraan listrik sedang tumbuh saat ini. Hal itu didukung juga dengan pilihan merek, serta unit kendaraan yang saat ini sangat beragam dengan harga yang terjangkau.
Baca Juga: Adira Finance Salurkan Pembiayaan Dana Tunai Rp 3,7 Triliun hingga Mei 2025
Lebih lanjut, Ristiawan menyampaikan CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan kendaraan listrik sebesar Rp 665 miliar pada tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, CNAF telah menjalin kerja sama dengan dealership kendaraan listrik, khususnya dalam memastikan ketersediaan unit kendaraan, serta dalam memfasilitasi akses pembiayaan kendaraan nasabah.
“Selain itu, CNAF menawarkan rate yang lebih murah daripada pembiayaan regular, bahkan menawarkan rate khusus (suku bunga 0%) dengan syarat khusus untuk tenor pendek, yakni 1-2 tahun,” jelasnya.
Ristiawan menerangkan segmen nasabah yang tertarik mengambil kendaraan listrik umumnya adalah mereka yang mempunyai profil risiko rendah/kecil dan cenderung memikirkan efisiensi dan keberlanjutan.
Sementara itu, Ristiawan mengatakan prospek pembiayaan kendaraan listrik masih terbuka lebar untuk terus berkembang dan tumbuh pada tahun ini. Hal itu didukung dengan munculnya pabrik-pabrik kendaraan listrik di Indonesia, sehingga akan makin menarik minat masyarakat karena pilihan unit kendaraan akan makin bervariasi. Ke depannya, ia bilang masyarakat juga tidak perlu khawatir terhadap ketersediaan suku cadang.
"Sebab, akan semakin banyak pengembangan infrastruktur pendukung, salah satunya stasiun pengisian baterai (charging station),” kata Ristiawan.
Baca Juga: Dana Tunai Jadi Penyelamat Multifinance
Selanjutnya: Beroperasi 14 Juli 2025, Menteri PU: 63 Titik Sekolah Rakyat Tersebar di 22 Provinsi
Menarik Dibaca: Kolaborasi Aquviva dan Plasticpay Sediakan Mesin Daur Ulang di Area Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News