Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) menyebut ada sejumlah faktor yang memengaruhi besaran bunga kredit. Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan salah satunya adalah faktor biaya dana.
Dia bilang meski suku bunga Bank Indonesia (BI) sudah turun, tetapi bunga pendanaan dari perbankan masih belum banyak berubah. Oleh karena itu, penurunan suku bunga BI tak serta-merta langsung berkaitan dengan bunga kredit yang diberikan kepada debitur.
"Selain pertimbangan biaya dana atau cost of fund juga, ada faktor lain yang memengaruhi bunga kredit, seperti indikator kualitas kredit debitur," ujarnya kepada Kontan, Jumat (22/8/2025).
Baca Juga: Antisipasi Kredit Macet, Ini Faktor Penentu Dalam Mematok Bunga Kredit Multifinance
Meski kondisi Non Performing Financing (NPF) industri terbilang masih terjaga di level 2,55% per Juni 2025, Harjanto menilai hal itu memang bisa membuka ruang untuk menurunkan bunga kredit.
Namun, kembali lagi, dia mengingatkan bahwa keputusan harus mempertimbangkan biaya pendanaan, likuiditas, dan kondisi ekonomi agar bisnis tetap stabil dan berkelanjutan.
Harjanto tak memungkiri bahwa kondisi ekonomi yang memengaruhi kemampuan bayar dan daya beli saat ini membuat multifinance lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan. Alhasil, hal itu juga yang membuat pembiayaan multifinance cenderung melambat.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 501,83 triliun per Juni 2025. Nilai piutang pembiayaan per Juni 2025 tumbuh 1,96% secara tahunan atau Year on Year (YoY).
Selanjutnya: Garuda Daya Pratama Sejahtera Kelola Lebih Dari 600 Petugas Operasional SPBU BP
Menarik Dibaca: Perayaan 50 Tahun, Polytron Hadirkan Fun Run hingga Konser Musik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News