kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CIMB Niaga belum bersikap terkait BI rate


Rabu, 19 November 2014 / 11:16 WIB
CIMB Niaga belum bersikap terkait BI rate
ILUSTRASI. Tercatat selama 5 hari dari tanggal 31 Mei Hingga 4 Juni 2023, jumlah penumpang KA mencapai 593,130 orang.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank CIMB Niaga belum memutuskan untuk menaikkan bunga kredit maupun bunga deposito pasca Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI Rate). Bank CIMB Niaga memprioritaskan menjaga tingkat suku bunga agar tetap kompetitif di pasar.

Menurut Wan Razly, Direktur Strategi dan Keuangan Bank CIMB Niaga, pihaknya belum memutuskan tindakan yang segera diambil pasca BI Rate kembali naik menjadi 7,75%. "Saat ini Bank CIMB Niaga akan tetap berusaha memberikan suku bunga kredit yang kompetitif kepada debitur untuk mendorong pertumbuhan kredit sekaligus mempertahankan kualitas aset kami," kata Wan Razly pada KONTAN, Rabu (19/11).

Ke depan, Bank CIMB Niaga memilih untuk fokus pada bisnis trade finance untuk meningkatkan fee income perusahaan. "Sementara, untuk penetapan suku bunga deposito sejalan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," pungkas Wan Razly.

Berdasarkan data BI per September 2014, suku bunga dasar kredit (SBDK) Bank CIMB Niaga terdiri dari kredit korporasi, kredit ritel dan kredit mikro masing-masing 11,50%, 12,50%, dan 20,00%. Sementara untuk kredit konsumsi KPR dan non KPR masing-masing 12% dan 12,50%.

Adapun BI Rate memang kembali dinaikkan oleh BI dari 7,50% menjadi 7,75% pada Selasa (18/11). Kenaikan ini merupakan respon BI akibat tingginya inflasi pasca pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada Senin (17/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×