kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi repo semakin ramai


Jumat, 14 Februari 2014 / 11:03 WIB
Transaksi repo semakin ramai


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali memfasilitasi perjanjian kerjasama mini master repurchase agreement (MRA). Sebelumnya, hanya delapan bank yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Kini, ada 30 bank yang siap bertransaksi repo, sehingga jumlahnya  38 bank nasional.

Gubernur BI, Agus Martowardojo, mengemukakan kesepakatan MRA bertujuan memperdalam pasar uang rupiah, selain dari Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Pemain baru mini MRA meliputi beberapa kelompok bank, seperti satu bank BUMN, tujuh bank pembangunan daerah, 26 bank swasta dan empat bank asing dan campuran.

Peserta baru antara lain CIMB Niaga, Bank Ganesha, Bank Danamon Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank MNC Bumiputera, Bank Kalimantan Timur, Bank Sulawesi Tengah, Bank Sumatera Selatan, Bank Nusa Tenggara Barat serta Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN).

Implementasi mini MRA turut meningkatkan transaksi repo. Sebelum ada kesepakatan, rata-rata transaksi repo senilai Rp 132 miliar per hari. Pasca kesepakatan delapan bank pada akhir tahun lalu, volume transaksi repo naik menjadi Rp 740 miliar per hari. Ini berarti kenaikannya 6 kali lipat dibandingkan sebelum perjanjian "Secara kumulatif sampai Februari 2014 telah mencapai Rp 27 triliun," kata Agus, Kamis (13/2).

Selain itu, suku bunga repo (repo rate) mulai bersaing. Repo rate sebelum perjanjian cenderung lebih tinggi, kini berangsur turun dan mendekati suku bunga interbank PUAB. Bahkan beberapa tenor berada di bawah suku bunga PUAB yang uncollateralized. Data per 7 Februari, misalnya, bunga PUAB bertenor tiga bulan 7,75%, sedangkan bunga Repo bertenor tiga bulan 7,30%.

Menurut Agus, di masa depan bank perlu meningkatkan pasar uang yang belum berkembang seperti repo, commercial paper, banker's acceptence, assets backed securities, medium term notes dan floating rate notes.  Pasar uang selama ini hanya berputar di PUAB, Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Perbendaharaan Negara.

Bank Mandiri mengaku memperoleh keuntungan dari kesepakatan mini MRA. Bank akan saling memberi atau menerima dana. Mandiri mencatat transaksi repo Rp 21 triliun.

"Dengan tambahan 38 bank, kami menargetkan transaksi repo Rp 100 triliun," ungkap Royke Tumilaar, Managing Director Tresury, Financial Institution and Special Asset Management Bank Mandiri.

Adapun Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan transaksi repo Rp 100 miliar - Rp 1 triliun. Kesepakatan ini turut memberi rasa aman bagi bank dalam mencari likuiditas, sebab ada jaminan dan bunga lebih murah dari PUAB. "Likuiditas rupiah sangat dibutuhkan. Kami bisa membantu bank yang kesulitan likuiditas atau sebaliknya," ucap Direktur Keuangan BRI, Achmad Baiquni.

Suwoko Singoastro, Direktur Operasional dan Teknologi Bank BNI, memproyeksi, BNI dapat menyerap 10%-20% transaksi repo dari target akumulatif seluruh perbankan
Rp 50 triliun-Rp 60 triliun.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×