Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk memproyeksi dengan adanya rencana Bank Indonesia untuk melakukan relaksasi terhadap aturan Loan to Value KPR bisa membantu kenaikan kredit bank utamanya dari jenis kredit dengan jaminan seperti kredit modal kerja dan investasi.
Secara umum berdasarkan data bank Indonesia tercatat pada empat bulan pertama 2016 suku bunga kredit telah mengalami penurunan 23 bps ytd menjadi 12,6%. Namun yang menarik adalah sampai April 2016, tercatat pertumbuhan kredit hanya tumbuh 7,7% yoy atau masih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada April 2015 sebesar 10,3%.
Berdasarkan data BI, perlambatan pertumbuhan kredit ini disebabkan oleh dua faktor yaitu pertama kredit modal kerja dan kedua kredit properti.
Direktur Perbankan Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pada akhir 2016 memang diprediksi kredit bank berkode BNGA ini akan mengalami pertumbuhan. “Namun untuk sektor konsumer, kami masih menargetkan pertumbuhan positif sebesar 5% yoy di akhir tahun,” ujar Lani kepada KONTAN, Rabu, (1/6).
Sebagai informasi, pada kuartal 1 2016, CIMB Niaga mencatatkan penurunan pertumbuhan kredit sebesar 3,1% yoy. Penurunan pertumbuhan kredit ini disebabkan karena hampir seluruh sektor kredit mulai dari UMKM, Komersial dan Korporasi mengalami penurunan. Tercatat hanya sektor konsumer yang mengalami kenaikan 2,8% yoy disebabkan karena kredit KPR, kartu kredit dan kredit personal dan multipurpose mengalami kenaikan.
Lani mengatakan secara umum, CIMB Niaga akan menurunkan suku bunga kredit seiring dengan rencana BI untuk menurunkan suku bunga acuan. Tercatat, sampai Mei 2016, cost of fund bank dari Malaysia ini sudah mengalami penurunan.
Hal ini menyebabkan suku bunga kredit bank juga mengalami penurunan. Walaupun tidak mau menyebutkan nilai penurunannya, Lani mengatakan, sampai Mei 2016 tercatat CIMB Niaga telah menurunkan suku bunga kredit di seluruh sektor kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News