kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

CIMB Niaga Syariah yakin tahun politik mendorong sektor konsumer


Kamis, 29 Maret 2018 / 19:49 WIB
CIMB Niaga Syariah yakin tahun politik mendorong sektor konsumer
ILUSTRASI. Bank CIMB Niaga Syariah


Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) meyakini pada tahun politik ini pertumbuhan pembiayaan konsumer akan terdorong, karena konsumsi masyarakat akan meningkat.

Pandji Djajanegara, Direktur Syariah Banking Bank CIMB Niaga menjelaskan, seperti umumnya tahun politik yang lalu, pembiayaan konsumer pada tahun tersebut akan tumbuh. Pihaknya memperkirakan hal yang sama akan terjadi pada tahun politik ini.

“Umumnya juga di tahun politik dana yang beredar di masyarakat  menjadi lebih banyak dari biasanya,” jelas Pandji kepada Kontan.co.id, Kamis (29/3).

Pandji menjelaskan, selain pembiayaan infrastruktur yang akan terus berjalan, juga banyak terjadi peningkatan konsumsi di sektor rumah tangga dan non rumah tangga. Ini akan menyebabkan terjadinya lonjakan pertumbuhan pembiayaan.

“Strategi di CIMB Niaga adalah menawarkan produk syariah terlebih dahulu kepada nasabah sebelum menawarkan produk konvensional. Selama tahun 2017, KPR syariah tumbuh menjadi Rp 2,6 triliun dan target tahun ini harus lebih besar dari pertumbuhan 2017. Jadi mayoritas pertumbuhan konsumer niaga syariah adalah KPR,” jelas Pandji.

Per Desember 2017, pembiayaan konsumer mengambil porsi sekitar 43% dari total pembiayaan syariah. Kendati demikian, pihaknya akan mengurangi porsi pembiayaan konsumer menjadi 40% pada tahun ini. Itu dikarenakan CIMB Niaga Syariah akan fokus pada pembiayaan wholesale banking.

Adapun pertumbuhan pembiayaan hingga 31 Desember 2017 mencapai 63,5% menjadi Rp 16,7 triliun dibandingkan posisi yang sama tahun 2016 sebesar Rp 10,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×