kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Ciputra Life Beberkan Penyebab Pendapatan Premi Tertekan per September 2025


Minggu, 19 Oktober 2025 / 14:45 WIB
Ciputra Life Beberkan Penyebab Pendapatan Premi Tertekan per September 2025
ILUSTRASI. Jajaran direksi PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) saat pemaparan kinerja semester I-2024, Rabu (14/8).


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) membeberkan sejumlah penyebab pendapatan premi tertekan. Direktur Ciputra Life Listianawati Sugiyanto mengatakan pendapatan premi Ciputra Life mencapai Rp 365,02 miliar per September 2025. Nilainya terkontraksi 16,63%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Penurunan pendapatan premi pada tahun ini dikarenakan penurunan premi asuransi jiwa kredit," ujarnya kepada Kontan, Jumat (17/10/2025).

Baca Juga: Dorong Pendapatan Premi, Ciputra Life Terapkan Strategi Berikut!

Listianawati menerangkan menurunnya premi asuransi jiwa kredit tak terlepas dari adanya faktor ketidakpastian ekonomi global dan domestik, serta melemahnya daya beli. Dengan demikian, masyarakat lebih berhati-hati dalam mengambil kredit.

Terlepas dari kondisi yang saat ini sedang terjadi, Ciputra Life masih tetap optimistis pendapatan premi dapat tumbuh lebih dari 10% sampai akhir 2025. Meskipun demikian, Listianawati menyampaikan prospek kinerja asuransi tentunya akan sangat tergantung dari kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Ciputra Life Kantongi Pendapatan Premi Digital Rp 11,8 Miliar per Agustus 2025

"Kondisi perekonomian Indonesia tidak terlepas dari kondisi global, sehingga terjadinya perang tarif juga berpengaruh secara tidak langsung kepada secara industri asuransi," ungkapnya.

Oleh karena itu, Listianawati berharap perundingan perang tarif antara Amerika Serikat dan China dapat mencapai kesepakatan dan mendorong kembali perekonomian secara global. Dia juga mengapresiasi berbagai inisiatif yang diluncurkan pemerintah, sehingga diharapkan akan menopang daya beli masyarakat. 

Baca Juga: Ciputra Life Catatkan Pertumbuhan Laba 10% per September 2025

Selanjutnya: Hati-Hati, Risiko Kredit Macet di Perbankan Tetap Tinggi

Menarik Dibaca: IHSG Rawan Lanjut Koreksi, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas (20/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×