Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Citibank Indonesia membidik penyaluran kredit ke korporasi, di antaranya mitra Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tumbuh 13% - 15% di sepanjang tahun ini. Pertumbuhan kredit tidak seagresif tahun sebelumnya berkaca pada kondisi likuiditas yang mengetat.
“Dalam beberapa tahun terakhir ini, pertumbuhan simpanan tidak sekencang dengan pertumbuhan kredit. Sehingga, LDR meningkat dari 72% di 2012, menjadi 83% di akhir tahun lalu. Karenanya, pertumbuhan kredit ditargetkan 13% - 15% saja,” ujar Tigor M Siahaan, Chief Country Officer Citibank Indonesia, Rabu (22/1).
LDR atau loan to deposit ratio merupakan rasio penggunaan dana simpanan untuk kredit. Rasio ini kerap digunakan untuk mengukur likuiditas perbankan.
Pun demikian, Citi berkomitmen tetap akan mengucuri kredit korporasi, termasuk perusahaan pelat merah. Yang terbaru, akhir tahun lalu, kata Tigor, institusi keuangan asal Amerika Serikat ini baru menyetujui pinjaman sebesar 1 miliar dollar AS hasil sindikasi dengan 18 bank asing dan lokal. Pinjaman tanpa jaminan pemerintah itu bertenor tiga tahun.
Selain dengan Pertamina, Citi juga tercatat menyalurkan kredit ke BUMN, antara lain Garuda, Aneka Tambang, Krakatau Steel, dan PLN. Kredit diberikan dengan skema sindikasi, umumnya Citi berperan sebagai Mandated Lead Arrangers (MLA). Namun demikian, ada juga pinjaman yang diberikan tanpa melalui sindikasi.
Tigor memprediksi, meski aliran dana ke sektor korporasi tahun depan akan sedikit melambat di kuartal kedua, tetapi secara umum sindikasi akan berjalan lancar. “Minimal sama dengan pencapaian tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News