Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan kinerja positif terkait pembiayaan kendaraan listrik atau kendaraan ramah lingkungan.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan atau listrik CNAF tercatat sebesar Rp 371,6 miliar per April 2025.
"Nilai itu tumbuh sebesar 133%, jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 159,4 miliar," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (26/5).
Ristiawan menerangkan pertumbuhan signfikan tersebut disebabkan berbagai faktor. Salah satunya, yakni adanya kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan dan juga insentif pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan yang turut meringankan masyarakat.
"Selain itu, dalam hal pembiayaan, CNAF juga menawarkan program khusus untuk pembiayaan kendaraan ramah lingkungan. Hal tersebut cukup menarik minat masyarakat dan terbukti dengan pertumbuhan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan CNAF yang melonjak naik," ujar Ristiawan.
Baca Juga: Kuartal I-2025, CIMB Niaga Auto Finance Catat Pembiayaan Modal Kerja Rp 203,92 Miliar
Lebih lanjut, Ristiawan menyampaikan CNAF menargetkan pembiayaan kendaraan ramah lingkungan sebesar Rp 665 miliar pada 2025. Dia bilang pihaknya akan melakukan sejumlah upaya untuk mencapai target itu.
Upayanya, yaitu mengedepankan digitalisasi dalam proses transaksi melalui aplikasi mobile yang memungkinkan persetujuan pembiayaan secara cepat, serta menawarkan program khusus dengan suku bunga yang lebih murah daripada pembiayaan regular.
"Selain itu, CNAF juga akan menguatkan kerja sama yang baik dengan dealer kendaraan ramah lingkungan, khususnya untuk memastikan ketersediaan unit kendaraan dan juga kemudahan dalam akses pembiayaan," kata Ristiawan.
Baca Juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 125% pada Kuartal I-2025
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pembiayaan kendaraan listrik multifinance sebesar Rp 16,63 triliun per Maret 2025. Nilai itu meningkat 5,65% secara bulanan atau month to month (MtM), jika dibandingkan pencapaian per Februari 2025 yang sebesar Rp 15,74 triliun.
Jika ditelaah berdasarkan data OJK, pertumbuhan per Maret 2025 terbilang makin mekar dari posisi per Februari 2025. Adapun pembiayaan kendaraan listrik multifinance per Februari 2025 meningkat 4,06% secara bulanan, dengan nilai sebesar Rp 15,74 triliun.
Secara umum, OJK memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik multifinance masih cukup terbuka lebar ke depannya. Hal itu seiring dengan rencana pembukaan investasi dalam bentuk pabrik kendaraan bermotor listrik di Indonesia.
Selanjutnya: Prabowo Sampaikan kepada Macron: Candi Borobudur Merupakan Mahakarya Peradaban
Menarik Dibaca: Dukung Kebutuhan Keluarga Indonesia, Aveeno Luncurkan Rangkaian Produk Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News