Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) targetkan permodalan di tahun 2024 mencapai Rp 2,34 triliun. Nilai yang ditargetkan tersebut tumbuh sebesar 11% dibandingkan dengan proyeksi di akhir tahun 2023.
Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan hingga bulan Oktober 2023 nilai modal yang dimiliki CIMB Niaga Finance (CNAF) sebesar Rp 2,03 trilliun. Modal tersebut terdiri dari modal inti perusahaan dan pendapatan bertahun-tahun yang telah dibukukan oleh CNAF.
"Dengan nilai modal tersebut terlihat bahwa permodalan CNAF cukup besar, yang artinya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan minimum persyaratan OJK," ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12).
Ristiawan juga menjelaskan selain dari nominal permodalan, beberapa rasio indikator menunjukkan tingkat kekuatan perusahaan antara lain rasio modal terhadap aset (rasio permodalan) sebesar 31,9% yang artinya juga lebih tinggi dari batasan OJK sebesar 10%.
Baca Juga: BRI Finance Catat Porsi Beban Bunga Capai 40% Dari Total Beban Operasional
Selain itu rasio ekuitas terhadap modal yang disetor per Oktober 2023 adalah sebesar 1.690,8% (16 kali modal disetor) yang juga lebih tinggi dari batasan OJK sebesar 50%.
"Total modal CNAF per Oktober 2023 sebesar Rp 2,03 triliun atau tumbuh sebesar 14,2% dari total modal di tahun sebelumnya yaitu per Desember 2022 sebesar Rp 1,78 triliun," ucap Ristiawan.
Ristiawan mengungkapkan kenaikan total modal di tahun 2023 sebesar Rp 252 miliar dihasilkan dari laba yang CNAF peroleh sebesar Rp 352 miliar dikurangi dengan dividen.
Meski begitu, Ristiawan mengatakan bahwa CNAF tetap memiliki strategi untuk meningkatkan modal di tahun 2024. Strategi CNAF untuk meningkatkan modal yaitu melalui pertumbuhan bisnis yang sehat serta menguntungkan sehingga laba bersih di tahun depan akan lebih tinggi lagi.
Baca Juga: Sebanyak 7 Leasing Belum Penuhi Modal Minimum, APPI: OJK Sudah Cukup Baik
Selain itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai induk usaha CNAF selalu bersedia untuk memberikan support modal jika diperlukan.
"Kami memperkirakan pertumbuhan laba bersih di tahun 2024 sebesar 10%, hal ini ditunjang dengan dengan target kenaikan aset kelolaan di tahun 2024 sebesar 20% jika dibandingkan dengan proyeksi di akhir tahun 2023," ungkap Ristiawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News