kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,27   -11,24   -1.20%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Commowealth Bank hadirkan solusi lewat dana darurat


Jumat, 10 Januari 2020 / 19:01 WIB
Commowealth Bank hadirkan solusi lewat dana darurat
ILUSTRASI. Digitalisasi pembukaan rekening baru, Bank Commonwealth hemat hingga 80%


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk menyelamatkan keuangan dari banyaknya hutang, Commonwealth Bank ajak masyarakat untuk miliki dana darurat. Dengan adanya dana darurat, masyarakat dapat terbebaskan dari hutang dan mampu mewujudkan kinerja keuangan yang baik. 

Lebih dalam, Head of Wealth Management & Premiere Banking Commonwealth Bank Ivan Jaya menjelaskan untuk dapat membebaskan diri dari hutang, masyarakat diminta untuk mengecek keuangan yang diawali dengan merekapitulasi aset dan hutang. Menurutnya, akan lebih memadai apabila masyarakat dapat memisahkan hutang produktif dan hutang konsumtif. 

Baca Juga: Dana murah perbankan kian menipis

Ia turut menambahkan hutang konsumtif ialah hutang yang ditujukan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari yang bersifat impulsif, seperti konser.

Ivan menambahkan hutang konsumtif di dapat berdasarkan kartu kredit hingga pay later. “Karena biasanya utang yang berasal dari channel tersebut memiliki tingkat bunga pinjaman yang lebih besar dan tidak menambah jumlah aset Anda,” jelasnya Jum’at (10/1).

Lebih lanjut Ivan menambahkan terkait hutang produktif ialah hutang yang mampu membuat seseorang menjadi lebih produktif serta menghasilkan suatu aset yang dapat dinikmati, hal itu seperti kredit kepemilikan rumah ataupun apartemen. 

Ivan menjelaskan apabila masyarakat telah mengetahui besaran hutang konsumtif, maka jabarkan terlebih dahulu hutang yang memiliki bunga tinggi kemudian dilanjut ke hutang yang memiliki jatuh tempo yang panjang.

Baca Juga: Implementasi kartu debit chip Bank Mandiri, BCA dan BRI sudah lampaui target

Disamping itu, untuk agar cicilan hutang tidak mengganggu kondisi keuangan, Ivan meminta untuk menghitung jumlah cicilan yang perlu di bayar pada setiap bulannya. 

Ia turut menambahkan jumlah cicilan tidak boleh lebih tinggi 30% dari penghasilan seseorang. Jika melampaui 30% maka seseorang diharuskan untuk merelakan aset yang dimiliki guna melunasi keseluruhan hutang-hutangnya.




TERBARU

[X]
×