Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pelaku usaha asuransi belum lelah membuka mata masyarakat akan pentingnya asuransi. Setelah program kampanye hari asuransi (insurance day), mari berasuransi, kini pelaku usaha yang tergabung dalam asosiasi-asosiasi di bawah payung Dewan Asuransi Indonesia (DAI) mengincar pelaksanaan program edukasi asuransi bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Anton Lie, Ketua Komisi Pendidikan DAI mengatakan, pihaknya bersama pelaku usaha perasuransian menggagas ide program edukasi asuransi tahun ini juga. “Saat ini masih digagas, masih sangat awal untuk membahas seperti apa programnya. Formatnya sendiri masih kami cari di internal asosiasi,” ujarnya, Kamis (7/8).
Upaya ini, sambung dia, untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap asuransi. Seperti dilansir hasil survey Otoritas Jasa Keuangan, tingkat literasi masyarakat terhadap asuransi cuma 17,84%, dengan indeks utilitas 11,81%. Angka ini terpaut jauh dengan literasi industri perbankan yang 21,89% dan utilitas 57,28%.
Alasan DAI mengincar pelaku UMKM, yakni lantaran peluang pasarnya cukup besar. Tengok saja, kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto mencapai 57,9%. Selain itu, pelaku UMKM juga belum memahami, apalagi menyadari pentingnya asuransi, meskipun segmen ini paling bersinggungan dengan produk-produk keuangan.
“Sebagian besar pengusaha UMKM di Indonesia lebih memahami dan tertarik pada produk jasa keuangan yang menyediakan modal usaha daripada produk keuangan lainnya, apalagi proteksi asuransi. Mereka ini belum mendapatkan sosialisasi tentang manfaat asuransi,” terang Anton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News