kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Dalam tempo setahun, belasan perusahaan multifinance bertumbangan


Jumat, 02 Juli 2021 / 16:26 WIB
Dalam tempo setahun, belasan perusahaan multifinance bertumbangan
ILUSTRASI. Penjualan kendaraan roda dua di salah satu diler Honda di Tangerang Selatan, Kamis (6/5/2021). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/05/2021.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

Meski pemain multifinance berkurang, tapi industri masih optimistis bisnis pembiayaan bisa terangkat. Terlebih, multifinance mendapatkan angin segar melalui perpanjangan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) 100%. 

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebut, kebijakan itu bisa meningkatkan daya beli masyarakat sehingga memberikan kesempatan mereka untuk membeli mobil baru.

“Apalagi di periode sebelumnya, stoknya juga kurang. Jadi untuk masyarakat yang kemarin belum sempat beli karena harus inden sekarang masih bisa beli dengan harga yang murah karena diskon PPnBM itu sendiri,” ujar Suwandi. 

Ia berharap perpanjangan diskon ini bisa meningkatkan kembali pembiayaan mobil multifinance tahun ini. Kemungkinan peningkatan tersebut terbatas karena perbandingan orang yang melakukan kredit lebih sedikit dibandingkan dengan yang membeli secara tunai.

“Kalau dilihat sekarang kan rasio orang-orang yang membeli kendaraan secara tunai lebih besar dengan kira-kira 50% sampai 60%,” tutupnya. 

Selanjutnya: Meski kasus corona melonjak, multifinance masih optimistis mengejar target

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×