Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat total dana kelolaan kustodian atau asset under custody sebesar Rp 460 triliun. Angka ini naik 22% secara tahunan (year on year/YoY) dibanding bulan April tahun sebelumnya.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn mengatakan, peningkatan ini terjadi seiring dengan minat berinvestasi masyarakat yang meningkat.
“Kami melihat tren bisnis bank kustodian masih akan tumbuh positif, selaras dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen investasi seperti reksadana dan surat berharga,” ujar Hera kepada Kontan, Selasa (3/6).
Baca Juga: Begini Cara Tukar Uang Baru di BCA untuk Keperluan THR Lebaran
Hal ini dapat dilihat pada Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Per April 2025, jumlah investor reksadana telah mencapai 15,3 juta, naik 3,05% sejak tahun 2024.
Begitupun pada investor saham dan surat berharga lainnya yang tercatat naik 2,49% menjadi 6,8 juta investor. Kedua persentase ini merupakan angka pertumbuhan tertinggi sejak awal tahun.
Adapun produk yang ditawarkan BCA yakni layanan jasa kustodian umum untuk penatausahaan surat berharga yang terbit di Indonesia maupun luar negeri. Ada juga jasa administrasi reksadana dan kontrak pengelolaan portofolio efek (KPD).
Hera bilang, layanan kustodian BCA telah bekerja sama dengan lebih dari 40 manajer investasi. Tercatat, ada lebih dari 200 produk investasi yang telah teradministrasi, seperti reksadana terbuka, reksadana terproteksi, reksadana penyertaan terbatas, reksadana ETF, dan kontrak pengelolaan portofolio efek.
Baca Juga: Bank Central Asia (BBCA) Putuskan Bagi Dividen, Catat Jadwalnya
“Sesuai dengan komitmen BCA senantiasa di sisi nasabah, BCA akan terus meningkatkan layanan kustodian BCA,” pungkas Hera.
Selanjutnya: BCA dan Manulife Aset Manajemen Indonesia Hadirkan Reksadana USD
Menarik Dibaca: BCA dan Manulife Aset Manajemen Indonesia Hadirkan Reksadana USD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News