Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan pertumbuhan aset under custody (AUC) atau aset kelolaan kustodian yang signifikan.
Hingga Desember 2024, nilai AUC BCA mencapai lebih dari Rp 430 triliun, meningkat 21% secara tahunan (year on year/YoY).
EVP Corporate and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn menyatakan bahwa bisnis bank kustodian masih memiliki prospek pertumbuhan yang positif.
Baca Juga: Bos BCA Sudah Lama Mandiri Finansial Tapi Tetap Bekerja, Ini Alasannya
Hal ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya investasi di berbagai instrumen keuangan, seperti reksa dana dan surat berharga.
"Kami melihat tren bisnis bank kustodian masih akan tumbuh positif, selaras dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berinvestasi di instrumen investasi seperti reksa dana dan surat berharga," ujar Hera kepada Kontan.co.id, Senin (3/3).
BCA menawarkan layanan jasa kustodian umum untuk penatausahaan surat berharga yang diterbitkan di dalam maupun luar negeri.
Selain itu, BCA juga menyediakan jasa administrasi untuk reksadana dan Kontrak Pengelolaan Portofolio Efek (KPD).
Baca Juga: Tips Investasi Direktur Utama BCA Saat Pasar Saham Turun
Saat ini, layanan kustodian BCA telah bekerja sama dengan lebih dari 40 manajer investasi dan mengelola lebih dari 200 produk investasi.
Produk tersebut mencakup reksa dana terbuka, reksadana terproteksi, reksadana penyertaan terbatas, reksa dana ETF, serta KPD.
"Kami juga melayani berbagai jenis nasabah, baik institusi maupun individu, dalam penatausahaan surat berharga mereka, termasuk yang diperdagangkan di pasar domestik maupun internasional," tambah Hera.
Selanjutnya: Draf RUU P2MI, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Dihapus
Menarik Dibaca: Promo 3.3 The Body Shop, Parfum-Body Wash Diskon 50% sampai 6 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News