kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp 607,13 Triliun, Kemana Saja Alokasinya?


Rabu, 12 Oktober 2022 / 09:46 WIB
Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan Capai Rp 607,13 Triliun, Kemana Saja Alokasinya?
ILUSTRASI. Dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan capai Rp 607,13 triliun. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring jumlah peserta yang bertambah, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) pun juga terus tumbuh. Adapun, portofolio dana kelolaan tersebut paling banyak ditempatkan di Surat Utang Negara.

Direktur Pengembangan Investasi BP Jamsostek Edwin Ridwan menyebut saat ini total dana kelolaan badan ini telah mencapai Rp 607,13 triliun. Angkanya juga naik dari Rp 522,39 triliun pada September tahun lalu.

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan juga mencatat dana kelolaan program Jaminan Hari Tua menjadi yang paling besar dengan senilai Rp 400,96 triliun. Angka tersebut naik dari periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 358,47 triliun.

Baca Juga: Dana Kelolaan BP Jamsostek Tembus Rp 607 Triliun

“Alokasi dana investasi BPJS Ketenagakerjaan periode September 2022 paling besar di surat utang sebanyak 71,8%,” ujarnya.

Jika dibandingkan dengan portofolio kelolaan BPJS Ketenagakerjaan pada semester pertama tahun ini memang ada sedikit banyak perubahan. Misalnya, pada periode tersebut porsi di surat utang baru sekitar 67%.

Sementara itu, ada pengurangan portofolio di deposito yang sebelumnya mencapai 16% kini berubah menjadi 11,3%. Hal yang sama juga terjadi pada aset reksadana dari 6% menjadi 5,6%. Memang, Edwin sebelumnya pernah menjelaskan bahwa sejak awal tahun pihaknya membelanjakan dana deposito yang mencapai Rp 100 triliun untuk membeli surat utang negara (SUN). 

Baca Juga: BP Jamsostek: Rencana Skema PBI Jamsostek Masih Tahap Harmonisasi

Langkah itu dilakukan sebab Edwin menilai bunga deposito saat ini tidak terlalu bagus, meskipun saat ini sudah mulai naik rata-rata masih 3%. Menurutnya, jika upaya tersebut tidak dilakukan maka target imbal hasil sampai 7% sulit tercapai.

“Kita membelanjakan itu setiap hari,” ujarnya kala itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×