Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meraih pertumbuhan 13,69% - 14,86% dana kelolaan dalam layanan cash management di semester I 2014. Dana kelolaan cash management BNI di semester I lalu mencapai Rp 83 triliun - Rp 85 triliun.
Iwan Kamarudin, General Manager Transactional Banking Services BNI menuturkan, di akhir semester I tahun lalu, dana kelolaan BNI dalam layanan cash management mencapai Rp 73 - Rp 74 triliun. "Dana kelolaan cash management BNI adalah dana giro. Terutama para nasabah perusahaan atau lembaga, termasuk instansi pemerintah," kata Iwan kepada KONTAN, Kamis, (24/7).
Iwan menegaskan situasi ekonomi yang melambat dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tidak mempengaruhi bisnis cash management. Sebab jasa pengelolaan keuangan sebuah perusahaan adalah kebutuhan yang sifatnya berlangsung terus-menerus.
Ada layanan yang bersifat rutin seperti payroll, bayar telepon, bayar listrik, bayar pajak. Ada juga layanan yang sifatnya tidak rutin seperti pembayaran uang tender, tagihan proyek dan lain sebagainya. "Jadi kondisi ekonomi nasional tidak signifikan mempengaruhi," ujar Iwan.
Fee based income yang diperoleh BNI dari layanan cash management tumbuh 20% dibanding Juni 2013. Tahun ini BNI menargetkan fee based income BNI pada akhir tahun ini tumbuh 25% dibanding akhir tahun lalu. Untuk volume dana kelolaan cash management BNI, di akhir tahun ini targetnya adalah Rp 93 triliun - Rp 95 triliun. "Cuma angka pastinya saya belum hapal," pungkas Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News