Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Baru tiga tahun beroperasi, dana kelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasil membukukan pertumbuhan 145%, yaitu dari Rp 176,2 miliar pada kuartal ketiga tahun lalu menjadi sebesar Rp 432,7 miliar pada periode yang sama tahun ini.
Rudi Rahman, Direktur DPLK Mandiri mengatakan, pertumbuhan ditopang oleh peningkatan peserta 86,10% atawa menjadi sebanyak 29.303 orang. Terdiri dari 3.000 peserta individu dan sisanya peserta korporasi.
“Memang kami masih mengandalkan pasar captive dari induk usaha kami, Bank Mandiri. Kami mengandalkan distribusi dari korporasi, komersial, dan akan masuk ke bisnis mikro Bank Mandiri. Tetapi, kami juga akan menyasar pasar di luar itu,” ujarnya, Selasa (14/10).
Selain penambahan jumlah peserta yang progresif, sambung Rudi, pihaknya juga meraup Return on Investment (ROI) sebesar 10,34%. Hasil investasi yang kinclong tersebut berasal dari penempatan dana di keranjang syariah pendapatan tetap sebanyak 67% dan pasar uang (deposito) 28,5%.
DPLK Mandiri sendiri menawarkan delapan paket investasi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan peserta, yaitu pasar uang, pendapatan tetap, saham pasar uang, saham pendapatan tetap, campuran (kombinasi 1), campuran (kombinasi 2), syariah pasar uang, dan syariah pendapatan tetap.
“Ya, peserta kami masih agak konservatif dalam memilih instrumen investasi. Namun, kami tetap memberikan edukasi, seperti mengirimkan fund fact sheet. Ini maksudnya untuk menginformasikan peserta bahwa dana pensiun bersifat jangka panjang, sehingga instrumen investasi jangka panjang pun aman untuk dikoleksi,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News