Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli
PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI) atau Krom Bank salah satu bank digital yang melihat persaingan DPK sampai akhir tahun 2025 ini akan semakin ketat.
Presiden Direktur Krom Bank, Anton Hermawan, menyampaikan bahwa banyak faktor yang memengaruhi persaingan DPK saat ini, termasuk penurunan BI Rate, peningkatan instrumen investasi alternatif lainnya seperti emas, dan kebutuhan likuiditas perbankan yang tinggi untuk penyaluran kredit.
Meski demikian, Anton bilang Krom Bank terus optimistis membidik pertumbuhan DPK dengan melakukan berbagai upaya, misalnya dengan mengoptimalkan akuisisi nasabah serta menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra strategis.
"Krom Bank optimis pertumbuhan DPK akan tetap terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan DPK industri pada bulan September 2025 yang mengalami peningkatan," ungkap Anton.
Baca Juga: Meski DPK Masih Melambat, Bank Digital Tegaskan Likuiditas Masih Memadai
Dicatat DPK Krom Bank sampai dengan bulan September tahun 2025 mencapai Rp 6,97 triliun atau tumbuh 212% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), yang mana September tahun lalu masih Rp 2,22 triliun.
Selain itu, kinerja pertumbuhan DPK yang positif juga dicatat oleh PT Super Bank Indonesia (Superbank). DPK Superbank tumbuh 203% YoY menjadi Rp 9,8 triliun.
Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, mengatakan, kinerja ini mencerminkan peningkatan kepercayaan publik terhadap layanan digital Superbank.
"Integrasi ekosistem yang kuat menjadi penggerak utama dalam memperluas akses dan mempercepat inklusi keuangan digital di masyarakat," ujar Tigor.
Selanjutnya: Menteri Bahlil Soal Pelaporan Meme yang Hina Dirinya: Saya Sudah Maafkan
Menarik Dibaca: Cancel Culture Bisa Menganggu Mental lo, Ini Cara Mengatasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













