Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Mega Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan hingga semester I 2025.
Hingga Juni 2025, Bank Mega Syariah mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 29,84% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 9,53 triliun.
Pun, dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun tumbuh 17% yoy menjadi Rp 11,89 triliun. Sementara, total aset mencapai Rp 17,75 triliun, meningkat 9,28% yoy.
Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah Hanie Dewita mengatakan, pembiayaan yang meningkat paling besar saat ini adalah pada sektor modal kerja dan investasi, khususnya pembiayaan segmen korporasi.
"Hal ini tercermin dari porsi pembiayaan korporasi Bank Mega Syariah yang mencapai 46,29% dari total pembiayaan, atau bernilai lebih dari Rp 4,4 triliun. Capaian ini tumbuh sebesar 30,24% secara tahunan (yoy)," jelas Hanie kepada Kontan, Jumat (18/7).
Baca Juga: Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Korporasi Rp 4,42 triliun hingga Juni 2025
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Juli ini, dipaparkan pembiayaan perbankan syariah tumbuh 8,37% di Juni 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit industri perbankan yang melesu, hanya tumbuh sebesar 7,77% yoy. Menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Mei sebesar 8,43% (yoy).
Bank Mega Syariah turut mengamini kondisi tersebut. Hanie menyampaikan bahwa pertumbuhan tersebut tidak lepas dari tren gaya hidup halal serta kesadaran masyarakat akan produk-produk keuangan syariah yang semakin tinggi.
Hal ini juga terlihat dari angka literasi keuangan syariah yang terus meningkat. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan syariah mencapai 43,4%, lebih tingi dari tahun sebelumnya yang sebesar 39,1%.
"Perbankan syariah juga tumbuh solid akibat ada konsistensi perbankan syariah dalam memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan kualitas produk dan layanan," tambahnya.
Mengenai proyeksi ke depan, Hanie optimistis penyaluran pembiayaan syariah di semester-II 2025 akan tetap kencang seperti paruh pertama tahun ini. Ada pun angan positif tersebut didukung oleh strategi bank dalam memperluas segmen Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C).
"Berdasarkan kinerja hingga pertengahan tahun ini, kami yakin kinerja pembiayaan dapat tumbuh positif hingga akhir tahun,” kata dia.
Baca Juga: Pendapatan Berbasis Komisi Bank Mega Syariah Capai Rp 35 Miliar pada Mei 2025
Selanjutnya: Menperin Targetkan RI Masuk 10 Besar Produsen Crude Steel di Dunia
Menarik Dibaca: Kopi Bagus untuk Menurunkan Berat Badan, Ini 3 Alasannya Menurut Ahli Diet
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News