Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. PT Bank Danamon Tbk (BDMN) memperkirakan, penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) akan melambat tahun ini.
"Prediksi kami, KPR di semester dua akan melambat," sebut Direktur Keuangan Danamon, Vera Eve Lim, di Balai Kartini, Selasa, (16/7) malam.
Penyebabnya adalah Bank Indonesia (BI) baru saja menaikkan BI rate sebesar 75 basis poin dalam waktu 2 bulan. Terlebih, BI juga akan memberlakukan aturan Loan to Value (LTV) tambahan bagi KPR kedua, ketiga, dan seterusnya mulai September 2013.
Pada semester pertama ini, KPR Danamon tumbuh 30%. Namun Vera tak mau menyebut berapa nominal kredit perumahan tersebut. Ia bilang bahwa KPR cuma memegang porsi 3% terhadap total kredit.
"Masih kecil. Fokus kami bukan KPR," sebutnya.
Meski begitu, ia mengaku Danamon telah memprediksi apabila terjadi kondisi seperti ini. Dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), Danamon telah mengasumsikan kemungkinan terburuk. Misalnya saja jika pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan inflasi meningkat yang membuat kenaikan BI rate.
Vera bilang, bila suku bunga naik, biasanya terjadi re-pricing pada deposito yang jatuh tempo. Karena itu, tentunya biaya dana Danamon pun turut terkerek. Mau tak mau, suku bunga kredit Danamon pun akan turut meningkat.
Hingga saat ini, Danamon belum akan menaikkan suku bunga kreditnya. Vera bilang, pihaknya masih memantau kenaikan suku bunga di bank-bank kompetitor. "Bunga kredit kita sesuaikan kompetitor," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News