kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Danamon Syariah Incar Gadai Saham


Selasa, 26 Januari 2010 / 10:10 WIB


Reporter: Andri Indradie, Herry Prasetyo | Editor: Johana K.

JAKARTA. Tahun ini, manajemen Bank Danamon berniat mengoptimalkan kinerja Bank Danamon Syahhriah. Manajemen Danamon berharap, unit usaha syariah ini bisa tumbuh pesat dan berkontribusi besar bagi perusahaan.

Direktur Bank Danamon Syariah Herry Hykmanto mengatakan, salah satu cara mengembangkan bisnis syariah adalah merambah bisnis gadai syariah. "Kami menilai, ini merupakan produk syariah yang ceruk bisnisnya paling baik," katanya.

Rencana bisnis gadai syariah sebenarnya masih pilot project. Manajemen Danamon Syariah akan memantau perkembangannya terlebih dahulu, sebelum benar-benar memasarkannya secara masif. Kendati begitu, mereka tetap menargetkan masuk ke bisnis ini pada tahun ini.

Direktur Utama Bank Danamon Sebastian Paredes -yang baru mengundurkan diri- menerangkan usaha baru gadai syariah tersebut akan menjadi saluran pembiayaan Danamon kepada para nasabah menengah ke bawah alias mass market.
"Saat ini sebagian besar nasabah kami ada di mass market yang porsinya 53% dari total kredit. Dalam jangka menengah, kami

bercita-cita mass market bisa menjadi 55% dalam tiga tahun ke depan," ujarnya. Untuk produk gadai saham, manajemen Danamon menargetkan bisa menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp 20 miliar.

Sementara itu, Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim menyatakan, kredit Bank Danamon tahun ini bisa tumbuh sekitar 20%. Ia optimistis karena sektor usaha yang tahun lalu seret mengajukan permintaan kredit, tahun ini mulai pulih.

Outstanding kredit Danamon akhir 2009 diperkirakan turun sekitar 4,3% bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 66,9 triliun. Penurunan ini terjadi karena minimnya penyaluran pembiayaan ke sektor korporasi. Tahun lalu, sektor ini terimbas krisis ekonomi. "Kredit korporasi menurun sekitar 38%," terang Vera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×