Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Ia menekankan soal masih lemahnya industri manufaktur nasional bakal berdampak besar ke ekspansi kredit perseroan. Alasannya, manufaktur merupakan salah satu bidikan utama ekspansi kredit perseroan di tahun ini.
“Sementara soal Virus Corona kami mengakui banyak sentimen negatif yang ditimbulkan khususnya di segmen kredit perdagangan dan pariwisata. Ini tentu bakal mempengaruhi ekspansi kami, mengingat tahun lalu kredit BNI di segmen pariwisata, hotel, dan restoran tumbuh cukup baik di kisaran 18,2%,” katanya kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Sepanjang 2019, OJK terima pungutan Rp 5,99 triliun dari lembaga keuangan
Meski demikian, Herry mengaku per Januari 2020 penyaluran kredit bank berlogo angka 46 ini masih tumbuh mumpuni sebesar 11,2%. Adapun sepanjang 2019 lalu, pertumbuhan kredit perseroan tercatat sebesar 8,6% (yoy).
Wakil Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Catur Budi Harto juga menyatakan hal senada. Meskipun ia mengaku realisasi pertumbuhan kredit awal tahun perseroan masih sesuai target yang dicanangkan.
“Penyalurannya masih terjaga di awal tahun. Sampai saat ini sentimen global seperti Virus Corona, Brexit sebenarnya belum mempengaruhi ekspansi kami, tapi kami akan tetap waspada,” ujarnya kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News