kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.844   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.403   3,08   0,05%
  • KOMPAS100 920   2,46   0,27%
  • LQ45 718   1,03   0,14%
  • ISSI 203   1,09   0,54%
  • IDX30 375   0,64   0,17%
  • IDXHIDIV20 453   -0,91   -0,20%
  • IDX80 104   0,41   0,39%
  • IDXV30 110   -0,31   -0,28%
  • IDXQ30 123   0,16   0,13%

Di tengah pandemi, BNI optimalkan penghimpunan dana murah


Selasa, 18 Agustus 2020 / 21:28 WIB
Di tengah pandemi, BNI optimalkan penghimpunan dana murah
Direktur Layanan dan Jaringan Bank Negara Indonesia (BNI) Adi Sulistyowati (kanan) didampingi Direktur Teknologi Informasi dan Operasi YB Hariantono menyampaikan paparan kinerja BNI semester I 2020 di Jakarta, Selasa (18/8/2020).


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

Sementara hingga semester I-2020, BNI tercatat telah berhasil menyalurkan kredit Rp 576,77 triliun dengan pertumbuhan 5,0% (yoy). Segmen korporasi swasta menopang pertumbuhan dengan nilai Rp 196,32 triliun dan bertumbuh 12,6% (yoy).

Selain soal dampak pandemi, Sigit menambahkan tergerusnya laba juga diakibatkan lantaran perseroan mengambil langkah konservatif terkait antisipasi pandemi sekaligus pemenuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 . Ini terbukti dari rasio pencadangan perseroan yang meningkat pesat dari 156,5% pada semester I-2019 menjadi Rp 214,1% akhir semester I-2020.

Baca Juga: Likuiditas kokoh, BNI belum tentukan jadwal penerbitan global bond US$ 2 miliar

Maklum, dari kalkulasi perseroan risiko kredit juga makin meningkat seiring tak dapat ditaksirnya penyelesaian pandemi. Tercatat loan at risk (LaR) perseroan juga telah mencapai double digit sebesar 10,8% pada akhir semester I-2020. ini jadi yang tertinggi sejak 2017, dimana LaR perseroan dapat dikendalikan di bawah 10%.

“Akibat restrukturisasi dan pemburukan kredit, kami meningkatkan pencadangan. Ini sebenarnya positif sebagai mitigasi dampak pandemi, kami mengalokasikan tambahan CKPN Rp 16 triliun dari laba ditahan sebagai pencadangan untuk antisipasi penurunan kualitas kredit,” Jelas Sigit.

Tambahan cadangan yang tinggi ini juga seiring memburuknya kualitas kredit perseroan. NPL gross tercatat meningkat dari 1,8% pada semester I-2020 menjadi 3,0% pada akhir Juni lalu. Sedangkan NPL nett dapat ditekan dari 0,8% menjadi 0,5%.

Adapun hingga akhir tahun Sigit masih optimistis pihaknya masih dapat mencatat laba, meskipun diakuinya pasti akan lebih rendah dibandingkan akhir tahun lalu. 

Baca Juga: Rangkul kalangan affluent, Sinarmas MSIG gandeng Bank BTN

“Hingga akhir tahun kami menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 2-4%, sementara sampai semester I-2020 kan sudah tumbuh 5%, sehingga hingga akhir tahun kami hanya akan menjaga dan lebih selektif untuk memberikan kredit baru,” sambung Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×