kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dibanyangi risiko kredit, bank tetap dorong segmen komersial


Selasa, 21 Agustus 2018 / 16:44 WIB
Dibanyangi risiko kredit, bank tetap dorong segmen komersial
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Jatim


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) pada segmen kredit komersial masih terbilang besar, sejumlah bank masih berniat untuk meningkatkan pertumbuhan kredit.

Pasalnya, mitigasi risiko perbankan juga semakin membaik. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) misalnya yang menuturkan akan menjaga stabil pertumbuhan kredit komersial.

Pasalnya, sampai dengan kuartal II 2018 lalu Bank Jatim mencatatkan realisasi pertumbuhan kredit komersial hampir stagnan dengan kenaikan 2,19% menjadi Rp 6,75 triliun. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menyebutkan, pihaknya memang tidak fokus dalam segmen tersebut.

"Kredit komersial hanya sekitar 25% dari total kredit. Kami lebih fokus ke ritel (konsumer)," tuturnya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/8).

Segmen ini memang tidak menjadi favorit perseroan, lantaran NPL komersial terbilang sangat tinggi. Tercatat per kuartal II 2018 total NPL Bank Jatim di segmen komersial sebesar 17,19%. Jumlah ini menanjak dari posisi kuartal II 2017 sebesar 16,43%.

Selain Bank Jatim, PT Bank OCBC NISP Tbk juga menilai tetap akan mendorong segmen komersial. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja menyatakan total eksposure perseroan ke segmen ini cukup besar mencapai 35% sampai 40% dari total kredit.

Meski begitu, berbeda dari Bank Jatim. NPL OCBC NISP di sektor ini terbilang rendah yaitu di kisaran 2% sampai 2,25%. "Kami akan tetap selektif untuk seluruh segmen kredit karena memang risiko kredit saat ini memang masih tinggi," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×