kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.509   79,00   0,48%
  • IDX 7.484   -65,55   -0,87%
  • KOMPAS100 1.049   -9,43   -0,89%
  • LQ45 790   -7,68   -0,96%
  • ISSI 254   -1,44   -0,57%
  • IDX30 409   -4,26   -1,03%
  • IDXHIDIV20 466   -6,75   -1,43%
  • IDX80 119   -1,00   -0,84%
  • IDXV30 122   -1,55   -1,25%
  • IDXQ30 130   -1,12   -0,86%

Dibayangi Tekanan Likuiditas, Sejumlah Bank Besar Ramai Terbitkan Obligasi


Kamis, 12 Juni 2025 / 05:45 WIB
Dibayangi Tekanan Likuiditas, Sejumlah Bank Besar Ramai Terbitkan Obligasi
ILUSTRASI. Layanan Akhir Tahun:Teller menghitung uang di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2023). Sejumlah bank besar ramai menerbitkan obligasi, sebagai upaya diversifikasi sumber pendanaan di tengah tekanan likuiditas yang terus membayangi.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli

Sebelumnya, BNI punya kewajiban untuk melunasi Obligasi Berwawasan Lingkungan (Green Bond) l Seri A Tahun 2022 senilai Rp 4 triliun yang jatuh tempo tanggal 21 Juni mendatang.

Untuk melunasinya, BNI kata Okki mempertimbangkan opsi untuk menerbitkan obligasi baru. “Kami juga memiliki opsi pemenuhan dana melalui penerbitan obligasi terutama yang berdampak pada keberlanjutan (ESG),” terang Okki.

Adapun, dana tersebut selama ini kata Okki telah digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis, refinancing, dan reprofiling pendanaan bank, dengan 70%-nya dialirkan pada proyek yang masuk dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL).

Baca Juga: Emiten Ramai Terbitkan Obligasi dan Sukuk Bernilai Jumbo pada Awal 2025

Okki menyebut, ada sebanyak Rp 4,36 triliun atau setara 87,26% dana yang telah mengalir. 

Rinciannya, energi terbarukan sebesar Rp 343 miliar (7,9%), transportasi ramah lingkungan sebesar Rp 2,31 triliun (53,1%), gedung berwawasan lingkungan sebesar Rp 336 miliar (7,7%), pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah sebesar Rp 569 miliar (13,1%), dan penggunaan sumber daya alam dan tanah yang berkelanjutan Rp 798 miliar (18,3%).

Bila rencana penerbitan obligasi BNI tersebut terealisasi, obligasi hijau perbankan nampaknya akan semakin semarak. BSI pun, dalam prospektusnya, hendak menggunakan biaya yang dihimpun untuk membiayai usaha dalam kategori KUBL. 

Baca Juga: Bayar Utang dan Cari Modal Kerja, Emiten Energi Ramai-Ramai Menerbitkan Obligasi

Sedangkan untuk BRI, dananya akan digunakan untuk membiayai kegiatan usaha berwawasan sosial (KUBS) seperti akses terhadap layanan esensial, perumahan terjangkau, dan penciptaan lapangan kerja.

Sementara itu, dana yang didapat Bank Mandiri Taspen dan OCBC akan digunakan untuk ekspansi kredit dengan pendanaan dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×