Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat total penyaluran kredit ke sektor Kriteria Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB) atau kredit hijau sebesar Rp 56,6 triliun di kuartal l 2025. Nilai ini mengambil porsi hampir 25% dari total portofolio kredit CIMB Niaga di periode tersebut.
Direktur Business Banking CIMB Niaga, Rusly Johannes mengatakan, penyaluran tertinggi dialirkan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp 24,35 triliun. Nilai ini setara dari 43% total penyaluran kredit hijau tersebut.
“CIMB Niaga memandang bahwa pembiayaan berkelanjutan melalui KKUB adalah sektor yang sangat prospektif, seiring dengan meningkatnya kesadaran pelaku usaha terhadap pentingnya aspek lingkungan dan sosial,” ucap Rusly kepada Kontan, Jumat (13/6).
Baca Juga: Naik 14%, Bisnis Kustodian CIMB Niaga Capai Rp 320 Triliun per April 2025
Tak hanya itu, pembiayaan ini sengaja diselaraskan dengan komitmen untuk menerapkan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dan integrasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam seluruh aktivitas bisnis bank.
Adapun, kredit tersebut dialirkan ke berbagai sektor, seperti kendaraan dan perumahan ramah lingkungan, panel surya, dan Giro Kartini-Kartini Loan yang memberdayakan perempuan.
Rusly bilang CIMB Niaga juga pernah menginisiasi gerakan One House One Tree, atau penanaman satu pohon untuk satu rumah debitur kredit pemilikan rumah (KPR)-nya.
Baca Juga: Undisbursed Loan CIMB Niaga Naik 3,17% menjadi Rp 110 Triliun pada April 2025
Untuk memastikan arah yang tepat dalam pengembangan pembiayaan berkelanjutan, CIMB Niaga kata Rusly telah menerapkan berbagai kebijakan internal seperti prosedur kebijakan keuangan berkelanjutan, membuat daftar sektor dengan risiko lingkungan tinggi, dan secara aktif memantau portofolio pembiayaan sesuai kategori KKUB yang diatur Otoritas Jasa Keuangan dalam Peraturan OJK No. 51 Tahun 2017.
“Langkah-langkah ini merupakan wujud nyata dukungan CIMB Niaga terhadap transisi menuju ekonomi rendah karbon, Paris Agreement, dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui ekosistem keuangan yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya.
Selanjutnya: Langkah Strategis Toyota-Daimler, Fuso-Hino Siap Hadir Sebagai Entitas Baru pada 2026
Menarik Dibaca: Kenali Ciri-Ciri Umum Terkena Penyakit Asam Urat di Usia Muda Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News