kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Dilema Bunga Tinggi: Tantangan dan Harapan di Bisnis Paylater


Kamis, 10 April 2025 / 18:51 WIB
Dilema Bunga Tinggi: Tantangan dan Harapan di Bisnis Paylater
ILUSTRASI. Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya suku bunga acuan saat ini memberikan tekanan signifikan terhadap struktur biaya dana dan profitabilitas perusahaan-perusahaan penyedia layanan paylater. 

Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Sudies (Celios), Nailul Huda menilai bahwa di tengah tren kenaikan suku bunga global, termasuk yang dipicu oleh kebijakan moneter Amerika Serikat, perusahaan pembiayaan berada dalam posisi dilematis. 

“Jika mengenakan suku bunga tinggi bagi nasabah, maka yang terjadi adalah mereka akan memilih pembiayaan lainnya. Jika menerapkan suku bunga rendah, akan menggerus keuntungan,” ujar Nailul kepada Kontan, Kamis (10/4).

Baca Juga: Pasar Paylater Diproyeksikan Tumbuh Signifikan hingga Rp 204 Triliun pada 2030

Meski berada dalam tekanan, Huda melihat adanya peluang dalam bisnis paylater. Ia menilai bahwa salah satu kekuatan utama layanan ini adalah kemudahan akses yang ditawarkan, terutama bagi masyarakat underbanked dan unbanked yang kesulitan memenuhi persyaratan perbankan konvensional. 

“Bagi mereka, suku bunga tinggi bukan persoalan utama, selama layanan pembiayaan itu mudah diakses. Maka, saya melihat ada sisi positif dari paylater yang masih bisa dimanfaatkan, meski kita berada di tengah era suku bunga tinggi,” ujar Nailul.

Baca Juga: Mayoritas Pengguna Paylater Masih di Jawa, Bagaimana Prospeknya di Luar Jawa?

Ke depan, jika tren suku bunga tinggi ini terus berlanjut, pertumbuhan industri paylater tetap memiliki potensi, terutama di segmen pasar yang belum terlayani oleh lembaga keuangan tradisional. 

Namun, tantangan utamanya adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara daya saing bunga, efisiensi operasional, serta kualitas layanan agar tetap relevan dan berkelanjutan. 

Baca Juga: Indodana Terapkan Sejumlah Strategi Tekan Kredit Macet untuk Layanan Paylater

Selanjutnya: Potensi Pelemahan Stok Tak Cukup Kerek Naik Harga Gas Alam

Menarik Dibaca: Anak Insomnia? Ikuti 3 Cara Ini untuk Mengatasi Insomnia ya Moms

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×