kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dipakai investasi, ini cara kepala cabang Maybank bobol dana Rp 22 miliar Winda Earl


Jumat, 06 November 2020 / 19:17 WIB
Dipakai investasi, ini cara kepala cabang Maybank bobol dana Rp 22 miliar Winda Earl
ILUSTRASI. Kepala Cabang Maybank Cipulir membobol dana nasabah Rp 22 miliar aras nama Winda Earl. Dana nasabah dipakai untuk investasi. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Polisi menetapkan Kepala PT Bank Maybank Indonesia Tbk  (Maybank/BNII) Cabang Cipulir dengan inisial A sebagai tersangka pembobolan dana di tabungan atlet esport Winda Earl sebesar Rp 22 miliar.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono menyatakan, tersangka A telah menyalahgunakan wewenangnya sebagai kepala bank dengan kode saham BNII  di Bursa Efek Indonesia untuk mengambil simpanan Winda Earl dan Ibunya sampai habis yakni total sebesar Rp 22 miliar dari tabungan.

Dari keterangan polisi juga terungangkap kalau A kapala cabang BNII  Cipulir itu mengambil uang Winda Earl. Uang itu lantas  dikirimkan ke rekenimg sejumlah teman A. “Pemindahan rekening ini dilakukan tanpa izin pemilik, uang tersebut dikuras sampai habis,” ujar Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (6/11), seperti dikutip dari Kompas.com

Polisi hingga kini belum mengungkap motif A menguras habis tabungan Winda Earl, termasuk alasan A mengirimkan uang yang bukan miliknya ke rekan-rekannya. Untuk sementara, keterangan A yang kini mendekam di rumah tahanan kejaksaan Tangerang Selatan.

Baca Juga: Dana nasabah raib Rp 22,87 miliar, begini respons manajemen Maybank (BNII)  

“Uang tersebut ditransfer ke teman-temannya untuk kemudian diinvestasikan, diputar untuk mendapatkan keuntungan, “ ujar Awi.  

Awi juga  memastikan bahwateman-teman A bukan orang-orang dari pihak internal Maybank (BNII) tapi pihak luar. Oleh A (sendirian), dana itu kemudian ditransfer ke sejumlah rekening teman untuk menampung hasil pengambilan dana Winda Earl tersebut.

Polisi dengan alasannya masih dalam penyelidikan belum bersedia mengungkap nama-nama rekening yang menjadi penampung duit Winda Earl. “Kami masih memburunya, tapi orang luar Maybank, penyidik nanti yang akan mengungkapkan,” ujar Awi.

Atlet e-sport Winda D.Lunardi alias Winda Earl sebelumnya, Kamis (5/6)  mendatangi Bareskrim Polri. Kedatangan sang atlet Winda Earld ini untuk menanyakan perkembangan kasus raibnya  dana yang ia simpan di Maybank alias BNII.

Winda mengatakan, mengetahui uangnya hilang saat akan melakukan penarikan pada Februari 2020 tapi gagal dengan alasannya saldo tak cukup. Saat itu, ia langsung melihat sisa tabungan  yang ternyata hanya tersisa Rp 600 ribu. Ia pun lantas melaporkan ke Maybank. 

Kuasa hukum Winda: Joey Pattinasarany menjelaskan bahwa Winda dan ibunya telah menyimpan dana atau menabung di Maybank sejak tahun 2015 dalam dua rekening terpisah. Hingga 2020, uang di rekening keduanya seharusnya sudah mencapai Rp 20 miliar.

"Totalnya Rp 20 miliar dengan rincian (tabungan) Winda Rp 15 miliar, ibunya Rp 5 miliar," ucap Joey. Namun, dana di tabungan keduanya raib dan hanya tersisa Rp 600.000 di rekening Winda dan Rp 17 juta di rekening Floletta.

Peristiwa itu baru diketahui Winda dan keluarga pada Februari 2020. Karena tak ada iktikad baik dari pihak Maybank, korban melapor ke Bareskrim pada Mei 202

Jadi “Saya datang ke sini untuk melihat perkembangan laporan yang saya ajukan perihal uang saya yang ilang di Maybank,” kata Winda di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (5/11).

Kepada Kontan, Jumat (6/11), Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, bahwa Maybank kini juga tengah menunggu kelanjutan proses tersebut. Maybank adalah pihak pelapor dalam kasus tersebut.  "Mohon kita bersama-sama mengikuti dan menghormati dulu proses yang sedang berjalan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11). 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×