kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.203   61,60   0,86%
  • KOMPAS100 1.107   11,66   1,06%
  • LQ45 878   12,21   1,41%
  • ISSI 221   1,09   0,50%
  • IDX30 449   6,54   1,48%
  • IDXHIDIV20 540   5,97   1,12%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 135   0,73   0,55%
  • IDXQ30 149   1,79   1,22%

Diramal Terus Menyusut, Fraud dan Kurangnya Pengawasan Sebabkan BPR Gulung Tikar


Selasa, 12 Desember 2023 / 20:52 WIB
Diramal Terus Menyusut, Fraud dan Kurangnya Pengawasan Sebabkan BPR Gulung Tikar
ILUSTRASI. Direktur Penanganan Klaim Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Ade Rachmat (kanan) memeriksa data nasabah BPR Karya Remaja Indramayu setelah izin usaha BPR itu dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indramayu Jawa Barat, Selasa (12/9/2023). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi

"Perlu membangun internal control yang baik jika semakin banyak terjadi fraud di operasional bank, penyebabnya salah satunya ada kesempatan, dan juga internal control yang kurang, satu adanya kebutuhan dari karyawan bank itu sendiri, makanya terjadi fraud," kata dia.

Trioksa juga mengatakan dimana BPT perlu melakukan pengawasan internal dengan berkolaborasi dengan pihak eksternal seperti OJK, hal ini bisa dilakukan melalui penyuluhan.

Ke depannya, dia juga memproyeksikan akan semakin banyak BPR yang gulung tikar maupun yang melakukan efisiensi dengan konsolidasi.

"Karena OJK juga menginginkan efisiensi, maka tahun depan akan semakin banyak bank yang ditutup atau dikurangi, bisa susut menjadi sekitar 400-600 BPR untuk menciptakan BPR yang sehat dan dapat melayani masyarakat dengan keuangan yang sehat dan stabil," terangnya.

Di sisi lain, Direktur Bisnis BPR Hasamitra I Made Semadi mengatakan ke depannya tantangan BPR dalam industri ini yakni terhadap penyaluran kreditnya.

"Tantangan pada segmen kredit konsumtif, dalam menghadapi tantangan ini ke depannya akan lebih fokus menggarap kredit produktif seperti kerjasama dengan wiraswasta, perusahaan dan lainnya," kata dia kepada Kontan, Selasa (12/12).

Made juga merinci, salah satu strategi bisnis ke depan yakni terkait pengembangan layanan digitalisasi dan peningkatan kredit produktif melalui outlet-outlet Hasamitra yang tersebar di wilayah-wilayah baru.

"Kami juga berupaya untuk melakukan penyaluran kredit yang sehat," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×