Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
"Perlu membangun internal control yang baik jika semakin banyak terjadi fraud di operasional bank, penyebabnya salah satunya ada kesempatan, dan juga internal control yang kurang, satu adanya kebutuhan dari karyawan bank itu sendiri, makanya terjadi fraud," kata dia.
Trioksa juga mengatakan dimana BPT perlu melakukan pengawasan internal dengan berkolaborasi dengan pihak eksternal seperti OJK, hal ini bisa dilakukan melalui penyuluhan.
Ke depannya, dia juga memproyeksikan akan semakin banyak BPR yang gulung tikar maupun yang melakukan efisiensi dengan konsolidasi.
"Karena OJK juga menginginkan efisiensi, maka tahun depan akan semakin banyak bank yang ditutup atau dikurangi, bisa susut menjadi sekitar 400-600 BPR untuk menciptakan BPR yang sehat dan dapat melayani masyarakat dengan keuangan yang sehat dan stabil," terangnya.
Di sisi lain, Direktur Bisnis BPR Hasamitra I Made Semadi mengatakan ke depannya tantangan BPR dalam industri ini yakni terhadap penyaluran kreditnya.
"Tantangan pada segmen kredit konsumtif, dalam menghadapi tantangan ini ke depannya akan lebih fokus menggarap kredit produktif seperti kerjasama dengan wiraswasta, perusahaan dan lainnya," kata dia kepada Kontan, Selasa (12/12).
Made juga merinci, salah satu strategi bisnis ke depan yakni terkait pengembangan layanan digitalisasi dan peningkatan kredit produktif melalui outlet-outlet Hasamitra yang tersebar di wilayah-wilayah baru.
"Kami juga berupaya untuk melakukan penyaluran kredit yang sehat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News