kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.160   40,00   0,25%
  • IDX 7.057   73,30   1,05%
  • KOMPAS100 1.054   14,06   1,35%
  • LQ45 829   12,02   1,47%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   6,54   1,57%
  • IDXHIDIV20 509   7,28   1,45%
  • IDX80 120   1,60   1,35%
  • IDXV30 125   0,51   0,41%
  • IDXQ30 141   1,89   1,36%

Dirut BNI Optimistis Semua Sektor Ekonomi Bangkit di Semester II-2023


Rabu, 09 Agustus 2023 / 15:33 WIB
Dirut BNI Optimistis Semua Sektor Ekonomi Bangkit di Semester II-2023
ILUSTRASI. Saat ini permintaan dalam negeri meningkat sehingga menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat. KONTAN/Baihaki/27/12/2022


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menorehkan pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan pada paruh pertama 2023.

Hal ini tercermin dari laba bersih BNI yang tercatat mencapai Rp 10,3 triliun sepanjang semester pertama 2023. Angka ini naik 17% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,87 triliun. Hingga akhir kuartal II 2023, kredit konsolidasi BNI mencapai Rp 650,8 triliun.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, hal ini tidak terlepas dari kemampuan BNI dalam mendorong debitur berkualitas di setiap sektor ekonomi untuk melakukan ekspansi bisnis berkelanjutan.

Baca Juga: Jumlah Kredit Bermasalah Bank BUMN Mencapai Rp 75,65 Triliun

Menurutnya, strategi pertumbuhan selektif dan terukur telah membuat perseroan memiliki debitur yang berkualitas di setiap sektor. Bahkan, debitur BNI memiliki potensi pertumbuhan yang baik khususnya di era pemulihan semester kedua tahun ini.

"Sebenarnya kami selalu berpendapat bahwa ekspansi sebuah sektor ekonomi akan selalu memberikan multiplier effect yang merata ke sektor ekonomi untuk tumbuh. Tinggal bagaimana setiap pelaku ekonomi dalam mengelola kesempatan yang ada. Jadi, semua sektor itu unggulan dan berpotensi," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8).

Royke menambahkan, saat ini kebutuhan dalam negeri juga selalu meningkat sehingga kondisi ini menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Bahkan, hal ini juga menyebabkan kebutuhan hilirisasi produk-produk sektor hulu di dalam negeri menjadi lebih tinggi.

Menurutnya, hal ini dapat terlihat cukup jelas di beberapa sektor mulai dari komoditas energi, farmasi hingga perkebunan. Jika proyek hilirisasi ini berjalan, maka akan ada kebutuhan untuk pembuatan pabrik, penyerapan tenaga kerja hingga kebutuhan konsumsi yang lebih tinggi.

Baca Juga: Kinerja Keuangan Masih Bertaji, Begini Rekomendasi Saham BBNI

"Terciptanya multiplier effect ini tentunya akan membuat tiap-tiap sektor membutuhkan modal, salah satunya lewat kredit perbankan, dan akhirnya perbankan juga lebih baik dalam menjalankan fungsi intermediasinya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×