Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah resmi memperpanjang masa diskon Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) untuk sektor otomotif pada tahun ini. Meskipun diskon terbatas untuk beberapa produk saja, perusahaan multifinance pun bernafas lega.
Masa relaksasi tersebut hanya akan sampai kuartal I-2022 dan selanjutnya akan berkurang sedikit demi sedikit. Namun, hal tersebut sudah sesuai harapan beberapa perusahaan multifinance yang sebelumnya menginginkan relaksasi bisa diperpanjang hingga periode waktu tersebut.
Salah satunya ialah Mandiri Tunas Finance (MTF) yang menyebutkan perpanjangan diskon PPnBM bisa melanjutkan momentum penjualan mobil yang terus meningkat.
Mengingat, pembiayaan untuk mobil baru di MTF menjadi fokus utama perusahaan tahun ini dengan dominasi 80%.
“Satu yang paling mengkhawatirkan mungkin infeksi Covid 19 yang kembali naik, ini bisa menjadi tantangan besar di kuartal I-2022,” ujar Direktur MTF William Francis kepada KONTAN, Senin (17/1).
Baca Juga: Harga Mobil LCGC Naik Jadi Rp 135 Juta, Begini Respons Toyota Astra
Sekadar informasi, total penyaluran pembiayaan MTF di 2021 mencapai Rp 20,6 triliun. Perusahaan menargetkan pertumbuhan bisa mencapai 20% dengan nilai sekitar Rp 24 triliun.
Sementara itu, Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo turut menyambut baik keputusan pemerintah terkait perpanjangan tersebut. Mengingat, sebelumnya dirinya bilang bahwa relaksasi tersebut dibutuhkan untuk mengantisipasi kenaikan harga mobil di awal tahun.
Menurutnya, pembebasan PPnBM untuk unit LCGC atau di bawah Rp 250 juta cukup membantu karena segmen tersebut merupakan volume maker. Sehingga, hal tersebut bisa merealisasikan target perusahaan tahun ini menyalurkan hingga Rp 6 triliun dengan 50% nya berasal dari segmen mobil baru.
Selain PPnBM, saat ini Clipan Finance juga sedang mempertimbangkan untuk menurunkan bunga untuk mobil baru yang saat ini sebesar 2,88% untuk tenor 3 tahun. Adapun, rencana tersebut akan bersifat program khusus yang saat ini sedang mencari momen tepat untuk mengeluarkannya.
“Karena diskusi-diskusi dengan perbankan ada kemungkinan di semester 2 bunga bisa naik,” ujar Harjanto.
Baca Juga: Insentif PPnBM Mobil Baru untuk LCGC Berlaku Lagi, Ini Tanggapan Daihatsu
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto juga berpendapat perpanjangan relaksasi diskon PPNBM tersebut sebagai hal yang positif untuk penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB). Hal tersebut diperlukan untuk mendorong konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat pada masa pemulihan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Adapun, saat ini BRI menyalurkan KKB dengan cara channeling kepada multifinance. Dimana khusus layanan KKB BRI dilakukan melalui kerjasama dengan multifinance dengan skema Joint Finance.
“Per 1 Oktober 2020 BRI telah menunjuk BRI Finance sebagai penyalur KKB,” ujar Aestika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News