Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setyawan bilang strategi CASA memang mampu berhasil menekan biaya dan dan mendorong profitabilitas perseroan. Terbukti dari beban bunga yang turun 2,5% yoy per Maret 2020 lalu. Selain itu, penurunan beban bunga ini juga berhasil menekan cost of fund (CoF) perseroan sebanyak 30 basis poin menjadi 2,9%.
Bukan hanya bank besar saja, bank menengah seperti PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) rupanya juga mengadopsi strategi serupa. "Kami memang menjaga CASA untuk menurunkan biaya dana. Salah satunya melalui program-program produk tabungan," tutur Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha.
Baca Juga: Laba Bank BNI masih naik 4,3% jadi Rp 4,25 triliun di kuartal I 2020
Meski begitu, bila merujuk pada paparan perusahaan per rasio CASA Bank Jatim tercatat turun dari 69,8% per Maret 2019 menjadi 64,68%. Kalau ditelisik, bank bersandi saham BJTM ini memang mencatat kenaikan cukup tinggi dana deposito per Maret 2020 sebanyak 30,37% yoy menjadi Rp 20,399 triliun.
Sementara itu dana giro justru menurun 6,24% dari Rp 20,05 triliun di Maret 2019 menjadi Rp 18,8 triliun di kuartal I 2020 lalu.
Namun, dana tabungan masih mencatatkan ekspansi sebesar 15,18% secara tahunan hingga menembus Rp 18,56 triliun. "Ke depan targetnya rasio CASA dijaga di atas 70%," ungkapnya. Untuk lebih mendorong CASA, Ferdian bilang pihaknya akan menggenjot sisi tabungan dan melego sebagian dana deposito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News