kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ditinggal dirut, CIMB Niaga berambisi naik kelas


Jumat, 20 Februari 2015 / 11:01 WIB
Ditinggal dirut, CIMB Niaga berambisi naik kelas
ILUSTRASI. Inilah Tingkat Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Rabu, 6 September 2023


Reporter: Adhitya Himawan, Dessy Rosalina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Keinginan Bank CIMB Niaga mengubah status menjadi kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV atau bermodal inti di atas Rp 30 triliun, bakal mendapat tantangan berat. Sebab, rapor kinerja bank asal Malaysia ini tertekan efek perlambatan ekonomi Indonesia. 

Wan Razly, Direktur Strategi& Keuangan Bank CIMB Niaga, menyatakan, per Desember 2014, modal inti Bank CIMB Niaga sebesar Rp 26,6 triliun. Itu artinya, Bank CIMB Niaga membutuhkan sedikitnya Rp 3,4 triliun agar cita-cita naik kelas bisa terwujud. Di akhir tahun 2013, modal inti CIMB Niaga sebesar Rp 24,2 triliun. 

Wan menegaskan, pihaknya optimistis bisa naik kelas ke BUKU 4 di akhir tahun 2015 atau awal 2016.  Caranya, melalui pertumbuhan organik, yaitu peningkatan laba ditahan yang diperoleh dari laba bersih yang dihasilkan di tahun 2014 dan laba bersih tahun berjalan 2015. "Namun itu juga tergantung pada kondisi ekonomi Indonesia tahun 2015," ujar Wan kepada KONTAN, pekan lalu.

Wan mengakui, pihaknya belum mencapai target naik kelas di awal tahun ini karena perlambatan perekonomian Indonesia dan global. Menurut dia, penurunan harga beberapa komoditas dunia berdampak terhadap kredit sektor pertambangan dan sektor terkait lainnya. "Pemilihan umum 2014 juga memberikan dampak terhadap perlambatan pertumbuhan kredit industri perbankan Indonesia sebesar 11,9%," jelas Wan.

Tahun ini, Bank CIMB Niaga membidik segmen kredit bermargin tinggi, semisal kredit usaha mikro, kecil dan menengah  (UMKM). Tahun lalu, laba Bank CIMB Niaga Rp 2,3 triliun, turun dari Rp 4,3 triliun di 2013. 

Bank CIMB Niaga juga berharap pada nahkoda baru untuk mewujudkan ambisi naik kelas ke BUKU IV. Pasalnya, Arwin Rasyid mundur dari kursi Presiden Direktur CIMB Niaga per 6 Februari 2015. Rumor beredar, nama Lani Darmawan menjadi kandidat kuat pengganti Arwin. "Saya malah baru tahu nih," ujar Lani, kemarin. Saat ini, Lani berkarier sebagai bankir Bank Internasional Indonesia (BII).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×