kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ditopang pendapatan bunga, laba Maybank melompat 21,6% menjadi Rp 2,2 triliun di 2018


Kamis, 14 Februari 2019 / 17:21 WIB
Ditopang pendapatan bunga, laba Maybank melompat 21,6% menjadi Rp 2,2 triliun di 2018


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih 21,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,2 triliun pada 2018. Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menyebut laba ini didukung oleh Pendapatan Bunga Bersih atau net interest income (NII) yang lebih tinggi dan perbaikan kualitas aset.

Sedangkan laba sebelum pajak (PBT) meningkat 20,5% menjadi Rp 3,0 triliun, sementara PBT recurring tumbuh 34,3% secara tahunan setelah eliminasi pendapatan one-off terutama dari penjualan surat berharga pada 2017.

Lanjut Taswin kinerja ini didorong oleh kualitas aset yang lebih baik, pertumbuhan yang solid di bisnis syariah disertai peningkatan kinerja pada anak perusahaan, dan pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan juga memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja Bank.

Bank dengan sandi saham BNII ini mencatat pendapatan bunga bersih tumbuh 5,2% menjadi Rp 8,1 triliun pada Desember 2018 dibanding Rp7,7 triliun tahun lalu.

Taswin menyatakan implementasi penerapan pricing yang disiplin oleh bank secara berkelanjutan disertai efisiensi operasional yang meningkat memungkinkan bank untuk menahan tekanan pada marjin bunga, menghasilkan peningkatan marjin bunga bersih sebesar 7 basis poin menjadi 5,2%.

Kualitas aset bank juga meningkat signifikan seperti tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di posisi 2,6% untuk NPL gross dan 1,5% untuk NPL net per 31 Desember 2018. Nilai ini membaik dibangdingkan 2017 dimana NPL Gross berada di 2,8% dan NPL Net di level 1,7%.

Selain itu, Maybank juga berhasil melakukan penjualan sebagian NPL lama (NPL legacy) dan kredit macet yang telah dihapusbukukan (write-off NPL legacy) sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk membersihkan portofolio kredit Bank.

"Bank juga mampu mengurangi penyisihan kerugian penurunan nilai kredit sebesar 38,6% menjadi Rp 1,3 triliun sepanjang tahun 2018. Biaya overhead tetap terkendali dengan pertumbuhan marjinal sebesar 4,0% menjadi Rp 6,0 triliun sebagai hasil dari inisiatif pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan di seluruh lini bisnis dan unit pendukung," ujar Taswin dalam keterangan tertulis Kamis (14/2).

Selain itu, Maybank mencatat pertumbuhan kredit yang sebesar 6,3% mencapai Rp 133,3 triliun per 31 Desember 2018 dari Rp 125,4 triliun tahun lalu. Kredit CFS-Non Ritel, yang terdiri dari kredit Mikro, Usaha Kecil & Menengah (UKM) dan Business Banking tumbuh 10,9% mencapai Rp 58,3 triliun per 31 Desember 2018 dari Rp52,6 triliun tahun lalu.

Sedangkan kredit CFS Ritel meningkat 3,1% mencapai R p44,0 triliun per Desember 2018 dari Rp 42,7 triliun tahun lalu. Perbankan Global membukukan pertumbuhan kredit sebesar 2,9% mencapai Rp 31,0 triliun sehubungan adanya pelunasan dipercepat dari beberapa nasabah korporasi pada kuartal keempat 2018.

Selaras dengan strategi Maybank untuk mengurangi ketergantungan pada simpanan berbiaya tinggi, total simpanan nasabah turun 3,7% menjadi Rp116,8 triliun per Desember 2018 dibandingkan Rp 121,3 triliun tahun lalu. Meskipun demikian, Maybank terus secara aktif mengelola aset dan kewajiban untuk memastikan tingkat pendanaan dan biaya yang optimal.

Bank menjaga posisi modal yang kuat dengan total modal mencapai Rp 26,1 triliun pada 2018. Penambahan modal melalui rights issue yang diselesaikan pada semester pertama 2018, meningkatkan modal Tier 1 sebesar Rp 2,0 triliun. CAR Maybank juga meningkat menjadi 19,0% per 31 Desember 2018 dari 17,5% pada tahun lalu.

Sedangkan anak usaha PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) terus menunjukkan peningkatan kinerja dengan laba sebelum pajak meningkat sebesar 19,4% menjadi Rp 283,4 miliar per Desember 2018 dari Rp 237,5 miliar di tahun lalu sebelumnya. Total portofolio pembiayaan WOM Finance meningkat 7,7% menjadi Rp 7,5 triliun pada Desember 2018 dari Rp 6,9 triliun pada Desember 2017.

Dengan fokus pada peningkatan collection dan praktek manajemen risiko yang prudent, NPL WOM berada pada level 2,8% (gross) dan 0,8% (net) pada 31 Desember 2018 dibandingkan dengan 2,2% (gross) dan 1,1% (net) pada tahun sebelumnya.

Juga anak usaha PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance) mencatat kinerja yang solid dengan peningkatan laba sebelum pajak sebesar 19,4% mencapai Rp 426,9 miliar pada Desember 2018 dari Rp 357,4 miliar di tahun 2017 lalu.

Peningkatan kinerja ini disertai dengan kualitas aset yang baik dengan gross NPL berada pada tingkat 0,5% di Desember 2018 dan 0,3% pada tahun sebelumnya, sementara net NPL tetap berada pada level 0,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×