kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   10.000   0,66%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 7.027   49,72   0,71%
  • KOMPAS100 1.048   6,42   0,62%
  • LQ45 823   4,50   0,55%
  • ISSI 213   0,45   0,21%
  • IDX30 419   1,68   0,40%
  • IDXHIDIV20 504   0,76   0,15%
  • IDX80 120   0,76   0,64%
  • IDXV30 124   -0,33   -0,26%
  • IDXQ30 140   0,38   0,27%

DKP Minta 20% Dana KUR untuk Perikanan


Jumat, 11 Desember 2009 / 09:50 WIB
DKP Minta 20% Dana KUR untuk Perikanan


Reporter: Herry Prasetyo | Editor: Syamsul Azhar


JAKARTA. Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) mengeluhkan seretnya penyaluran kredit ke sektor perikanan. “Bisa dibilang tak ada sama sekali kredit ke perikanan, baik perikanan laut maupun budidaya,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, di sela-sela acara seminar nasional ekonomi regional, Kamis (10/12).

Fadel menuturkan, bank tidak mau menyalurkan kredit karena menganggap bisnis perikanan belum memberikan kepastian hasil produksi. “Kondisi itu menyulitkan pengembangan pelaku usaha perikanan,” katanya.

Mantan Gubernur Gorontalo ini menilai, jika memang negara ini ingin maju sektor perikanannya, kondisi tersebut tidak bisa dibiarkan. Ia berharap, bankir mau mengubah penilaian risiko kredit untuk sektor perikanan. “Kami sedang membicarakan masalah ini bersama Bank Indonesia (BI),” katanya.

Dalam hitungan Fadel, untuk menggenjot pertumbuhan produksi perikanan, diperlukan dana sekitar Rp 1,6 triliun per tahun. Dari kebutuhan dana sebesar itu, DKP hanya mampu menyediakan dana sekitar Rp 450 miliar per tahun. "Kami berharap, kebutuhan dana yang masih tersisa bisa ditutup dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau kredit lain," ujarnya

Fadel berniat meminta pemerintah memperbesar alokasi KUR untuk perikanan. “Kami berharap porsi kredit ke perikanan mencapai 20% dari total KUR,” katanya.

Bila permintaan alokasi 20% itu disetujui Komite Kebijakan KUR, kredit yang bakal mengalir ke sektor perikanan mencapai Rp 2,5 triliun per tahun. “Setidaknya, pada awal 2010, kredit sebesar Rp 500 miliar bisa langsung terserap sektor perikanan,” katanya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi M. berjanji akan segera menindaklanjuti permintaan dari Menteri Fadel. Namun, Ardhayadi tidak menjelaskan lebih jauh mengenai rencana memperbesar penyaluran kredit ke sektor perikanan. "Konsep DKP akan segera kami follow up. Dan akan kami fasilitasi dengan bank," janjinya.

Saat ini, budidaya perikanan menghasilkan sekitar 4,5 juta ton ikan per tahun. Sedangkan bisnis penangkapan menghasilkan 3,9 juta ton ikan per tahun. "Kami mampu meningkatkan produksi perikanan, asal ada bantuan dari perbankan," ujar Fadel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×