Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ben Soebiakto, pengamat pakar gaya hidup digital, menyebut, generasi milenial dikenal sangat konsumtif karena pengaruh budaya digital dan kefasihannya dalam menggunakan internet untuk kehidupan sehari-hari.
Ia juga mengatakan bahwa internet sudah mengambil peran yang penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia, bahkan jumlah pengguna internet di Indonesia sudah menembus angka 50 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Artinya, sebanyak 143 juta penduduk Indonesia diperkirakan sudah menggunakan internet dan 49 persen di antaranya adalah generasi milenial.
Namun sangat disayangkan, menurut data yang dilansir oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 36% dari generasi milenial di Indonesia masih belum melek literasi keuangan, sehingga memiliki kecenderungan untuk berperilaku konsumtif karena kurangnya kesadaran dalam mengatur keuangan.
OJK melansir bahwa tingkat konsumsi dan belanja generasi milenial lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
Hal ini disebabkan karena adanya kemudahan transaksi pembayaran secara tunai maupun nontunai, dan maraknya perdagangan daring (online shop) yang mana sangat digandrungi oleh kaum milenial.
Sehubungan dengan hal itu, Do-It mengadakan edukasi literasi keuangan di Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tanggal 17 Mei 2019. Hal ini dilakukan oleh Do-It sebagai wujud komitmen Do-It dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia.
Penyuluhan ini ditujukkan bagi generasi milenial agar mereka dapat mengatur keuangannya dengan baik dan memiliki perencana keuangan yang matang, sehingga mendorong mereka untuk lebih produktif dalam mengatur keuangannya dan terhindar dari perilaku konsumtif.
Selain itu, Do-It juga memperkenalkan industri fintech kepada para mahasiswa UMJ. Pesatnya perkembangan industri fintech, membuat kaum millennial harus memahami fungsi dan peran fintech bagi perekonomian Indonesia.
Sejatinya industri fintech memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutama masyarakat yang masih belum mendapat akses perbankan. Do-It juga menjelaskan bagaimana peranan industri fintech lending terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia, seperti peran fintech dalam meningkatkan PDB di Indonesia dan juga peran fintech dalam mengisi credit gap bagi sektor usaha kecil menengah (UMKM).
“Do-It juga mendorong para generasi milenial untuk menggunakan produk fintech, terutama Peer-to-Peer lending (P2P lending) untuk kebutuhan produktif bukan konsumtif, seperti untuk mendapatkan modal usaha” ujar Airlangga, perwakilan dari Do-It di acara tersebut.
Untuk diketahui, Do-It adalah perusahaan teknologi keuangan yang bergerak di bidang peer-to-peer lending, menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman.
Memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dalam memberikan pinjaman produktif untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, Do-It memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan analisa Big Data dalam proses verifikasi data pengguna. Do-It resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Sanusi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Do-It Berikan Edukasi Literasi Keuangan untuk Milenial agar Terhindar dari Perilaku Konsumtif,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News