kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Do-It gelar edukasi keuangan di empat kota Pulau Jawa


Jumat, 12 Oktober 2018 / 19:20 WIB
Do-It gelar edukasi keuangan di empat kota Pulau Jawa
ILUSTRASI. Perusahaan fintech Do-It


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan financial technology (Fintech) Do-It menggelar edukasi finansial ke empat kota di Pulau Jawa, yakni Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Pekalongan. Mengingat sebagian besar pengetahuan masyarakatnya mengenai hal keuangan terbilang minim.

Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh OJK pada 2016 silam, indeks literasi keuangan masyarakat Jawa Tengah masih berkisar 33,5 % dan DI Yogyakarta berkisar 38,5%.

“Penyuluhan ini dilakukan sebagai kontribusi Do-It untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat di Jawa Tengah, sehingga pengetahuan masyarakat mengenai instrumen keuangan dan juga teknologi keuangan pun akan bertambah, sasaran dari penyuluhan yang dilakukan pada kali ini adalah, pelajar/mahasiswa, UMKM dan juga masyarakat umum,” kata Jennifer selaku pendiri dari Do-It dalam keterangannya, Jumat (12/10).

Kota yang pertama kali dikunjungi tim Do-It adalah Kota Yogyakarta pada tanggal 28-29 September 2018.

Rangkaian acara yang dilakukan di Yogyakarta meliputi mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) yang bertemakan “Kekuatan Transformatif Teknologi Keuangan” , membuka stan di Hartono Mall Yogyakarta, melakukan kunjungan ke pabrik Tahu Sehat Sari di Boyolali dan Paguyuban Bumi Saras di Klaten.

Ketika Do-It mengikuti kegiatan di UGM, ternyata banyak sekali mahasiswa yang tertarik pada sektor teknologi finansial, khususnya aplikasi Do-It itu sendiri, “Ternyata aplikasi Do-It mudah sekali proses pendaftarannya untuk teman-teman yang sedang memerlukan dana”, ujar Dwi mahasiswa magister UGM.

Di sisi lain, ternyata pengetahuan sebagian masyarakat Yogyakarta  mengenai teknologi finansial pun masih minim. Misalnya, ketika tim Do-It melakukan kunjungan ke Paguyuban Bumi Saras, warga di sana masih belum mengetahui informasi mengenai teknologi keuangan.

“Kami dan masyarakat di sekitar sini masih mengandalkan pinjaman modal usaha dari para rentenir, yang tentunya membebankan masyarakat”, ujar Bapak Amir selaku Ketua Paguyuban Bumi Saras.

Dengan adanya penyuluhan ini, Bapak Amir pun mengungkapkan bahwa ternyata teknologi keuangan seperti Do-It sangatlah membantu bagi masyarakat yang sedang memerlukan modal untuk usahanya, ia pun juga membuka respon yang sangat positif untuk kerja sama yang akan dilakukan antara Do-It dengan paguyuban tersebut.

Selepas kunjungan dari Yogyakarta, tim Do-It melanjutkan kunjungannya ke Kota Solo pada tanggal 30 Oktober 2018. Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim Do-It di Kota Solo meliputi penyuluhan kepada pembatik di Kampung Batik Laweyan dan Kauman, serta membuka stan di Mall Hartono Solo.

Do-It pun berkomitmen untuk meningkatkan pertumbuhan sektor UMKM wanita seperti para pembatik wanita di Kampung Batik Laweyan dengan memberikan mereka pinjaman modal kerja. Selain itu, Do-It juga memberikan edukasi finansial bagi siswa/siswi di Pondok Pesantren Askhabul Kahfi di Kabupaten Mijen, Semarang pada  2 Oktober 2018.

Bentuk penyuluhan tersebut berupa kiat-kiat dalam membuat perencanaan keuangan dan juga menabung untuk masa depan, respon dari siswa/siswi yang ada di sana pun juga sangat positif, dan ternyata hanya dua  siswa dari lima puluh peserta penyuluhan yang sudah melakukan perencanaan keuangan.

Hal ini yang menjadi fokus Do-It untuk memberikan edukasi kepada generasi muda bahwa perencanaan keuangan dan menabung sangatlah penting untuk dilakukan.

Selain penyuluhan di sekolah, Do-It juga memberikan edukasi finansial kepada karyawan di CV Ridaka di Pekalongan yang merupakan pusat kerajinan tangan yang telah berdiri sejak tahun 1940.

Serangkaian kunjungan yang dilakukan oleh Do-It juga dimanfaatkan untuk memahami seluruh kebutuhan masyarakat, yang mana kebutuhan tersebut akan direalisasikan demi terciptanya produk yang dapat dimanfaatkan bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×