Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dompet digital yang saat ini telah menyebar luas di kalangan masyarakat membuatnya kian populer, hal itu dikarenakan adanya kemudahan juga kenyamanan yang ditawarkan.
Penelitian yang dilakukan oleh Ipsos menyebutkan, awalnya dompet digital digunakan hanya untuk kepentingan promo. Namun, setelah pengguna dompet digital meningkat, promo tak lagi menjadi daya tarik pengguna.
Baca Juga: Fintech Jembatan Emas menyalurkan permodalan ke kurir dan karyawan Paxel
Research Director Customer Experience Ipso Olivia Samosir mengatakan, sebelumnya sebanyak 71% pengguna dompet digital dimotivasi oleh promo, 43% lainnya menggunakan dompet digital hanya untuk keperluan transportasi online. Lalu 37% lainnya untuk jasa pesan antar makanan online.
Ia menambahkan, sebanyak 34% pengguna dompet digital tertarik dengan promo cashback transportasi online, serta 20% lainnya tertarik dengan promo cashback jasa pesan antar makanan.
“Berdasarkan survey, sebanyak 68% dari masyarakat itu menggunakan dompet digital minimal seminggu sekali,” Jelas Olivia kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Baca Juga: Pengguna dompet digital meningkat, OY! bebaskan biaya tambahan saat lakukan transaksi
Adanya survey yang dilakukan oleh Ipsos, menempatkan beberapa brand e-wallet kian populer dan mendominasi. Ipsos menyebutkan, GoPay, OVO, DANA serta LinkAja merupakan keempat brand yang paling banyak digunakan.
Selanjutnya, Olivia turut menjelaskan Gopay memiliki organic users terbanyak yakni 54%. Sementara 29% disusul oleh OVO, 11% diikuti oleh DANA dan 6% lainnya diikuti oleh LinkAja.
Olivia juga menambahkan, sebanyak 53% pengguna dompet digital menggunakan GoPay secara berulangkali. Sementara itu, sebanyak 30% pengguna lainnya berulangkali menggunakan OVO.
Baca Juga: Kredivo Indonesia targetkan penyaluran pinjaman tunai Rp 4 triliun pada 2020
Data tersebut menunjukkan GoPay dan OVO memimpin pergerakan dompet digital. Menurutnya, pengguna GoPay maupun OVO telah menggunakannya lebih dari 1 tahun.
“Sementara pengguna DANA, sebanyak 11% dan 6% yang lain mengaku menggunakan LinkAja secara terus-menerus.” Tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News