kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dongkrak laba, perbankan gencar cari pendapatan berbasis komisi


Minggu, 26 Januari 2020 / 16:47 WIB
Dongkrak laba, perbankan gencar cari pendapatan berbasis komisi
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di Bank Mandiri Jakarta, Kamis (12/9).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Sedikit berbeda dengan BNI, PT Bank Mandiri Tbk justru mencatatkan pertumbuhan fee based income turun 3,45% yoy menjadi Rp 27,35 triliun per akhir 2019. Merujuk presentasi perusahaan, penurunan ini lebih disebabkan oleh menurunnya pendapatan lainnya yang turun 23,63% yoy dari Rp 11 triliun menjadi Rp 8,4 triliun.

Namun, Bank Mandiri justru merealisasikan fee based income dari perdagangan surat berharga yang naik 31,4% yoy disusul provisi dan komisi yang naik 9,24% yoy. 
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar menjelaskan pihaknya akan memanfaatkan basis nasabah korporasi yang besar.

Menurutnya, segmen ini masih memiliki banyak potensi terutama dari sisi transaksi untuk menghasilkan fee. "Kami akan dorong value chain dari nasabah korporasi, dan kedua dari wholesale yang punya potensi banyak akan kami tingkatkan terutama dari transaksi," terang Royke. 

Baca Juga: Perbankan bidik pertumbuhan pendapatan dari trade finance

Sayangnya, bank bersandi bursa BMRI ini tak menyebut berapa target pertumbuhan FBI di 2020.

Di sisi lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) justru merealisasikan pertumbuhan positif dari sisi pendapatan operasional. Merujuk presentasi perusahaan, total pendapatan non bunga mencapai Rp 27,55 triliun atau naik 21% yoy dari realisasi tahun sebelumnya Rp 22,77 triliun. Hal ini salah satunya didorong dari peningkatan fee dan komisi yang naik 20,1% yoy menjadi Rp 14,29 triliun.

Fee terbesar utamanya berasal dari biaya administrasi kredit sebesar Rp 4,91 triliun. Kemudian di susul dari biaya administrasi DPK sebesar Rp 4,02 triliun. 
"Melalui inovasi dan digitalisasi, BRI terus menciptakan sumber-sumber pendapatan berbasis non bunga untuk menjaga tingkat profitabilitas," ujar Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis (23/1) lalu.

Salah satu inovasi produk dan layanan yang memberikan dampak bagi pertumbuhan FBI adalah Agen BRILink. Hingga akhir tahun 2019, Bank BRI memiliki 422 ribu agen dengan transaksi mencapai 521 juta kali transaksi finansial dengan volume mencapai Rp 673 triliun.

"Fee based income yang dihasilkan oleh agen BRILink tercatat mencapai Rp 788,7 miliar atau tumbuh 75% dibanding tahun lalu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×