Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR). PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) tengah menggodok skema baru agar pembiayaan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) lebih maksimal.
Direktur BTN Nixon Napitupulu mengatakan pihaknya bersama dengan Pemerintah tengah melakukan kajian skema Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) dalam penyaluran KPR.
Berbeda dengan skema subsidi selisih bunga (SSB), BP2BT akan memberikan keringanan berupa subsidi dari sisi uang muka (down payment). "Kami dorong produk BP2BT yang pendanaannya berasal dari Bank Dunia, bekerjasama dengan Pemerintah," katanya, Senin (19/8).
Baca Juga: Ini sederet rencana aksi korporasi yang bakal dilangsungkan BTN di semester II-2019
Nixon melanjutkan, walau berbeda dari sisi skema subsidi, debitur akan tetap membayar angsuran yang sama.
"Kalau SSB itu kan yang disubsidi bunganya, kalau ini dari DP-nya sehingga pokok kreditnya turun tapi angsurannya tetap sama," sambungnya. Adapun, subsidi uang muka yang akan diberikan berkisar antara Rp 32 juta hingga Rp 40 juta per unit dengan asumsi subsidi DP sekitar 10% hingga 40%.
Menurutnya, skema tersebut saat ini pihaknya bersama Pemerintah melalui Kementerian PUPR tengah melakukan pembahasan dengan Bank Dunia terkait dengan persyaratan subsidi agar lebih memudahkan pengembang perumahan atau developer.
Baca Juga: Saham BBTN (Bank BTN) naik 1,76%, PER dan PBV menarik dicermati (16/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News