Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk konsisten mendorong percepatan proyek infrastruktur strategis untuk mengurangi dampak pandemi coronavirus kepada ekonomi. Kali ini, Bank Mandiri menyiapkan pembiayaan produktif dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kepada supplier/sub kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Fasilitas kredit akan diberikan kepada supplier/sub kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli serta proyek depo & stasiun Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. Kredit ini bisa digunakan untuk membiayai modal kerja para Supplier/Sub kontraktor tersebut
Kerjasama pembiayaan ini ditandatangani oleh Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dan Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi yang disaksikan oleh jajaran manajemen Adhi Karya dan Bank Mandiri serta dilaksanakan secara virtual sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku di Jakarta, Rabu (23/9).
Baca Juga: GoPay bidik transaksi pembayaran digital PBB dan retribusi DKI Jakarta
Menurut Hery Gunardi, kerjasama antar kedua BUMN ini merupakan sinergi strategis untuk meningkatkan kelancaran roda bisnis secara keseluruhan, khususnya di bidang konstruksi dan mendukung kesuksesan program percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Inisiatif pembiayaan value chain ini diharapkan dapat membantu supplier/sub kontraktor Adhi Karya dalam mendapatkan percepatan penerimaan pembayaran sehingga meningkatkan likuiditas keuangan dan kualitas pengadaan barang/jasa dalam kedua proyek besar yang masih berjalan tersebut, kata Hery dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (23/9).
Dia menambahkan, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan kredit kepada supplier/sub kontraktor Adhi Karya sebesar Rp 1 triliun untuk proyek depo & stasiun Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan sebesar Rp 250 miliar untuk proyek pembangunan jalan tol Banda Aceh-Sigli.
“Melihat kondisi perekonomian Indonesia di tengah pandemi ini, kerjasama yang terjalin akan menjadi benefit bagi supplier/sub kontraktor untuk menjaga likuiditas demi kelancaran pengerjaan kedua proyek besar tersebut,” tutur Hery.
Baca Juga: Jokowi tetapkan Dewan Komisioner LPS dan angkat Purbaya jadi ketua
Hery mengungkapkan, pembiayaan value chain yang dikelola oleh segmen SME Banking ini diharapkan dapat mendukung langkah pemerintah dalam program PEN. Pasalnya, segmen SME Banking Bank Mandiri telah menyalurkan kredit program PEN hingga Rp9,61 triliun per 21 September 2020 kepada lebih dari 2.600 debitur. Realisasi penyaluran tersebut setara dengan 25% dari total penyaluran PEN Bank Mandiri di seluruh segmen yang mencapai Rp 37,46 triliun kepada lebih dari 110 ribu debitur
"Kami sangat siap untuk terus mendukung program PEN ke depan mengingat program ini memberikan solusi permodalan bagi pelaku usaha yang terdampak covid-19 sehingga sangat penting agar roda perekonomian dapat terus berjalan," katanya
Selanjutnya: Pengamat: Revisi UU Bank Indomesia diperlukan, tapi jangan menyentuh independensi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News